Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Darurat Covid-19 di Jepang Diperpanjang, Olimpiade Tokyo Diminta Dibatalkan

Kompas.com - 29/05/2021, 13:41 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang memperpanjang status darurat Covid-19 darurat di Tokyo dan arae lainnya, ketika belum menunjukkan tanda berkurang dari 2 bulan lalu, sebelum Olimpiade Tokyo dimulai.

Langkah itu melanjutkan pembatasan dari 31 Mei menjadi 20 Juni, karena negara melihat jumlah pasien Covid-19 masih tinggi dalam beberapa hari terakhir dan rumah sakit kewalahan.

Perpanjangan pembatasan Covid-19 selama 20 hari diberlakukan di 9 wilayah Jepang, dari Hokaido di utara ke Fukuoka di selatan.

Baca juga: Banyak Perusahaan Jepang Ingin Olimpiade Tokyo Dibatalkan atau Ditunda

Sementara, area ke-10 di prefektur pulau selatan Okinawa saat ini sudah dalam status darurat Covid-19 hingga 20 Juni.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo sedang memutuskan apakah selama masa itu akan mengizinkan penonton domestik untuk datang, setelah penggemar luar negeri dilarang datang sejak beberapa bulan lalu.

Kekhawatiran tentang varian baru virus corona dan lambatnya pemberian vaksin Covid-19, mendorong sejumlah masyarakat dari kalangan dokter, pemimpin bisnis, dan banyak lainnya, menyuarakan pendapat untuk Olimpiade Tokyo dibatalkan.

Baca juga: 350.000 Orang Tanda Tangani Petisi agar Olimpiade Tokyo Dibatalkan

Seorang petugas medis terkemuka di Jepang, bahkan telah memperingatkan acara musim panas itu dapat menyebabkan munculnya jenis baru virus corona "Olimpiade" .

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Jepang ingin turnamen itu dibatalkan atau ditunda.

Hanya 2,3 persen dari populasi yang telah divaksinasi penuh. Program vaksinasi bertahap saat ini sedang berlangsung untuk orang yang lebih tua dan diperkirakan tidak akan selesai sebelum Olimpiade berlangsung.

Jepang melaporkan ada sekirar 730.000 kasus positif Covid-19 dan lebih dari 12.700 orang tewas.

Baca juga: Takut Sebarkan Covid-19, Manusia Tertua di Dunia Mundur dari Pembawa Obor Olimpiade Tokyo

Namun, Perdana Menteri Yoshihide Suga dan pemerintahannya bertekad menjadi tuan rumah Olimpiade.

"Saya sadar bahwa banyak orang menyuarakan keprihatinan tentang penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade," ujar Suga.

"Saya menganggapnya serius, dan saya akan melanjutkan dengan persiapan untuk Olimpiade yang aman dan terjamin," imbuhnya.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga mengatakan acara tersebut akan tetap berjalan meskipun Tokyo berada dalam tindakan darurat Covid-19.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan 80 persen dari 10.500 peserta yang diperkirakan di Jepang akan divaksinasi dan mendesak para atlet Olimpiade untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com