Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perusahaan Jepang Ingin Olimpiade Tokyo Dibatalkan atau Ditunda

Kompas.com - 21/05/2021, 10:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Hampir 70 persen perusahaan Jepang menginginkan supaya Olimpiade Tokyo dibatalkan atau ditunda.

Temuan tersebut berdasarkan sebuah survei yang digelar oleh Reuters. Survei tersebut meminta tanggapan perusahan-perusahaan di Jepang dan dilakukan pada 6-17 Mei.

Survei menunjukkan, sebanyak 37 persen perusahaan yang disurvei mendukung pembatalan Olimpiade Tokyo sedangkan 32 persen ingin supaya Olimpiade Tokyo ditunda.

Baca juga: 350.000 Orang Tanda Tangani Petisi agar Olimpiade Tokyo Dibatalkan

Jumlah perusahaan yang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan meningkat dari survei yang dilakukan pada Februari terhadap perusahaan yang sama.

Dari survei yang dilakukan Reuters pada Februari, 29 perusahaan menginginkan pembatalan Olimpiade Tokyo sementara 36 perusahaan memilih agar Olimpiade Tokyo ditunda.

"Tidak mungkin Olimpiade bisa berjalan dalam keadaan saat ini," tulis seorang manajer di sebuah perusahaan logam dalam survei tersebut.

"Tidak ada yang dilakukan pemerintah yang tampaknya direncanakan dengan baik. Semua yang tampaknya dilakukannya hanyalah menyebarkan kecemasan," sambung manajer tersebut.

Baca juga: Takut Sebarkan Covid-19, Manusia Tertua di Dunia Mundur dari Pembawa Obor Olimpiade Tokyo

Hasil survei tersebut secara kasar sejalan dengan jajak pendapat publik. Banyak penduduk Tokyo mengatakan, mereka berkonflik tentang penyelenggaraan Olimpiade.

"Varian-varian (virus corona dari luar) bisa masuk, menciptakan situasi yang mengerikan," kata Keiko Yamamura, instruktur yoga berusia 58 tahun.

"Tapi ketika saya memikirkan para atlet yang telah bekerja sangat keras, saya ingin membiarkan mereka melakukannya," imbuh Yamamura.

Temuan tersebut juga menggarisbawahi bahwa Olimpiade Tokyo dikhawatirkan bakal meningkatkan kasus virus corona.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Tanpa Ragu-ragu Harus Dibatalkan jika Covid-19 Jepang Semakin Parah

Sembilan pekan menjelang Olimpiade, pemerintah Jepang memberlakukan keadaan darurat di sebagian besar hingga akhir bulan ini.

Langkah tersebut diambil untuk mengatasi lonjakan infeksi Covid-19 yang mengakibatkan layanan kesehatan di sejumlah wilayah kewalahan.

Sementara itu, program vaksinasi di Jepang sangat lambat sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (21/5/2021).

Baru empat persen dari populasi Jepang yang disuntik vaksin virus corona, tingkat terendah di antara negara-negara G7.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com