Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian akibat Covid-19 Tinggi, Thailand Berkukuh Buka Phuket

Kompas.com - 30/06/2021, 22:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com – Thailand berencana membuka kembali Phuket untuk turis tanpa karantina meski negara itu mencatatkan angka kematian Covid-19 harian tertinggi.

Rencana pembukaan lagi destinasi wisata terkenal Thailand tersebut diatur melalui skema Phuket sandbox dan dimulai pada Kamis (1/7/2021).

Dalam sekma tersebut, turis yang sudah mendapatkan vaksin virus corona bisa berkunjung ke sana tanpa harus dikarantina terlebih dahulu.

Baca juga: Google Hapus Peta yang Ungkap Identitas Aktivis Pro-demokrasi Thailand

Langkah tersebut diambil untuk menghidupkan kembali industri pariwisata Thailand yang babak belur akibat pandemi Covid-19.

Thailand tengah berusaha menahan gelombang ketiga virus corona dengan memberlakukan pembatasan sosial di Bangkok dan sekitarnya.

Di ibu kota, “Negeri Gajah Putih” mencatatakan kasus Covid-19 varian Alpha dan varian Delta yang sudah menyebar sebagaimana dilansir AFP.

Pada Rabu (30/6/2021), negara kerajaan tersebut mencatatkan rekor kasus kematian harian tertinggi akibat Covid-19 yakni sebanyak 53 orang.

Baca juga: Demonstran Thailand Kembali Turun ke Jalan, Tuntut Perdana Menteri Mundur


Kendati demikian, pihak berwenang mengatakan, rencana pembukaan kembali Phuket akan berjalan sesuai rencana.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Taweesin Visanuyothin menuturkan, sekitar 250 turis dijadwalkan mendarat di pulau itu pada Kamis melalui empat penerbangan.

Kembalinya wisatawan di sana akan membuat sektor bisnis bisa bergeliat kembali.

Sebelum pandemi, Thailand biasanya menyambut sekitar 40 juta turis setiap tahunnya. Bahkan, sekitar 18 persen PDB negara disumbang oleh pariwisata.

Baca juga: Thailand Punya Patung Buddha Raksasa Baru, Bisa Terlihat di Seluruh Ibu Kotanya

Tapi selama lebih dari setahun, pantai-pantai berpasir di Phuket sangat sepi akibat pandemi dan lebih dari 80 persen hotel di sana tutup.

Untuk mempersiapkan pembukaan kembali, dua pertiga dari populasi Phuket telah disuntik vaksin virus corona.

Di lingkungan Pantai Patong yang terkenal, para pedagang sibuk mempersiapkan diri pada Rabu sebelum dibuka untuk turis kembali.

"Setiap orang dan setiap profesi yang terkait dengan pariwisata telah terpengaruh," kata salah satu warga, Thewan Phromyang (49), yang menyewakan kursi berjemur.

Baca juga: Thailand Punya Patung Buddha Raksasa Baru, Bisa Terlihat di Seluruh Ibu Kotanya

Kendati demikian, dalam skema Phuket sandbox, ada beberapa persyaratan bagi para turis.

Salah satu persyaratannya adalah, para turis harus tinggal Phuket itu selama 14 hari jika ingin bepergian ke tempat lain di Thailand.

Selain itu, selama 14 hari tersebut, mereka juga harus menjalani tes Covid-14 sebanyak tiga kali.

Baca juga: Gajah di Thailand Jebol Tembok Dapur Rumah Orang dan Curi Sekantong Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com