Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Kedutaan di UEA, Menlu Israel: Timur Tengah Rumah Kami

Kompas.com - 30/06/2021, 20:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com – Israel secara resmi membuka kedutaan besarnya di Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (29/6/2021).

Dalam persemian tersebut, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dengan pongahnya mengatakan, “kami di sini untuk tinggal.”

“Israel menginginkan perdamaian para tetangga, dengan semua tetangga,” kata Lapid dalam peresmian Kedutaan Nesar Israel di Abu Dhabi.

Baca juga: Pasukan Israel Mulai Bongkar Bangunan Warga Palestina di Lingkungan Yerusalem Timur

“Kami tidak akan kemana-mana. Timur Tengah adalah rumah kami. Kami di sini untuk tinggal,” sambung Lapid.

“Kami menyerukan kepada semua negara di kawasan untuk mengakui itu dan datang untuk berbicara dengan kami,” tambah Lapid.

Di sisi lain, UEA sudah membuka kedutaannya di Israel, bertempat di Tel Aviv, awal bulan ini sebagaimana dilansir Russia Today.

UEA secara resmi baru mengakui Israel tahun lalu di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump.

Baca juga: Yair Lapid Jadi Menteri Pertama Israel yang Kunjungi UEA, Bahas Apa?

Setelah itu, beberapa negara mengikuti jejak UEA dan menyatakan kesanggupannya menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel setelah UEA adalah Bahrain, Israel, dan Maroko.

Sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham, Israel setuju untuk tidak mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina dan Lembah Yordan.

Padahal, presiden pertama UEA Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan pada 1970-an menyebut Israel sebagai musuh negara-negara Arab.

Ketika AS dipimpin oleh Barack Obama, UEA dan Israel menekan “Negeri Paman Sam” mengambil sikap tegas terhadap musuh bersama, Iran.

Baca juga: Kasus Corona Naik Lagi, PM Baru Israel Desak Anak Muda Ikut Vaksinasi

Menjelang kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik, UEA dan Israel menjalin komunikasi secara diam-diam lewat perantara.

Hingga akhirnya, Trump secara resmi mengumumkan bahwa Israel dan UEA sepakat menormalisasi hubungan diplomatik.

Kesepakatan Abraham ditandatangani beberapa waktu kemudian.

Normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan UEA membuat marah rakyat Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kesepakatan itu sebagai ilusi.

Abbas mengatakan, pihak Barat sengaja “menempatkan” Israel di Timur Tengah agar wilayah tersebut terpecah belah dan lemah.

Baca juga: Hacker Malaysia Pro-Palestina Bocorkan Data Pribadi 280.000 Mahasiswa Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com