Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Kontaminasi Darah 1970-an yang Tewaskan Puluhan Murid di Inggris Dibuka Kembali

Kompas.com - 22/06/2021, 11:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

LONDON, KOMPAS.com - "Kami kehilangan begitu banyak teman dan sangat menyedihkan," kata Richard Warwich, seorang siswa pada akhir 1970-an yang saat itu didiagnosis HIV.

Richard menggambarkan dirinya beruntung karena tak seperti teman-temannya yang lain, ia masih hidup.

Pekan ini, akan ada penyelidikan resmi dengan para siswa, orang tua dan mantan staf sekolah swasta di Inggris akan memberikan kesaksian dalam apa yang disebut bencana paling parah dari sisi perawatan pasien dalam Layanan Kesehatan Nasional, National Health Service (NHS).

Baca juga: Setelah 19 Hari Kerja Menteri Kesehatan Ekuador Mundur di Tengah Skandal Vaksin Covid-19

Dari 1974 sampai 1987, lebih dari 120 anak ditawarkan perawatan haemophilia atau gangguan pembekuan darah di Lord Mayor's Treloar's College, sekolah swasta untuk anak-anak cacat fisik di Hampshire, Inggris selatan.

Perawatan itu dilakukan di sekolah, namun pusat layanan kesehatan itu diorganisir oleh NHS dengan tim medis tersendiri, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Selasa (22/6/2021). 

Setidaknya 72 anak meninggal setelah diberikan obat yang terkontaminasi HIV dan hepatitis.

"Obat itu menyebabkan anak-anak laki-laki itu cemas dan marah," kata mantan kepala sekolah Alec Macpherson, salah satu saksi yang akan hadir dalam penyelidikan itu.

"Mereka marah, mengapa saya, mengapa terjadi pada saya, mengapa saya terkena penyakit megerikan itu," katanya menjelang penyelidikan.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Ekuador Digerebek Aparat, Mantan Menkes Terseret Skandal Vaksin Covid-19

Plasma darah dari tahanan dan pengguna obat bius

Sekitar 5.000 orang diduga tertular penyakit HIV dan hepatitis, akibat skandal kontaminasi darah di seluruh Inggris saat itu.

Yang tertular tak hanya anak-anak di Treloar's College. Sebagian pihak memperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi, sekitar 300.000 pasien.

Hampir 3.000 orang meninggal.

Setelah bertahun berupaya dan menekan, penyelidikan publik mulai dilakukan sejak 2019 dengan mengumpulkan bukti orang-orang yang tertular saat itu.

Mengapa kasus ini bisa terjadi?

Pada pertengahan 1970-an, pengobatan haemofilia, yang disebut dengan Factor VIII/IX, tersedia untuk pertama kalinya.

Obat itu ditawarkan kepada mereka yang mengalami kondisi haemofilia parah dan tak punya peluang untuk hidup normal kembali karena risiko pendarahan.

NHS saat itu tidak mampu menyediakan plasma darah manusia untuk membuat obat, sehingga diimpor dari luar negeri, sebagian besar dari Amerika Serikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com