Namun jelang pertemuan di Jenewa, dalam jumpa pers setelah pertemuan G7, politisi kawakan AS itu mengatakan bahwa Presiden Rusia itu sebagai "musuh yang layak" dan mengatakan Rusia sebagai negara yang kuat untuk dilawan.
Weber menilai saat itulah Biden melakukan strategi pendekatan dengan "mengatakan hal-hal yang kemudian dapat diterima oleh Putin".
Partai Republik dengan cepat menyerang Biden selama pertemuannya dengan Putin di Jenewa, dengan mengatakan dia seharusnya lebih konfrontatif.
"KTT seharusnya memberikan hasil," kata Jim Risch, Republikan teratas di Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
"Mempelajari bahwa tidak ada kemajuan nyata yang dibuat dengan Rusia dalam masalah apa pun sangat disayangkan dan mengecewakan," ungkap Risch.
Namun, Senator Bob Menendez, Demokrat yang mengepalai komite, memuji Biden karena "terus terang berbicara kebenaran" kepada Putin.
"Ini adalah pemeriksaan realitas yang diperlukan untuk Putin dan sambutan selamat datang setelah 4 tahun terakhir Trump memanjakan Kremlin," kata Menendez.
Baca juga: Fakta Unik dan Bersejarah di Balik Ruang Pertemuan Biden dan Putin
Di masa lalu, Barack Obama pernah membuat marah Putin dengan menyebut Rusia, yang mendukung separatis di Ukraina, sebagai "kekuatan regional" yang bertindak "bukan karena kekuatan, tetapi kelemahan."
Namun Obama, seperti presiden sebelumnya, berharap dapat memulihkan hubungan AS dan Rusia.
Kata-kata umbaran terkenal George W Bush setelah bertemu Putin pada 2001 bahwa dia bisa "mendapatkan hatinya".
Donald Trump mengejutkan publik dengan menyuarakan kekagumannya terhadap Putin, setelah pertemuan pada 2018 di Helsinki.
Saat itu, seketika Trump menuai kritik oleh para politisi AS, bahkan di dalam Partai Republik karena ia terlihat menerima begitu saja bantahan Putin atas kasus dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016.
Sementara, Putin juga secara terbuka mengatakan ia ingin Trump menjadi presiden.
Baca juga: Setelah Bertemu, Putin Akui Biden Orang yang Berpengalaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.