"Kami menegaskan komitmen kami untuk terus berdiri bersama Afghanistan, rakyatnya, dan institusinya dalam menegakkan keamanan dan menjunjung tinggi pencapaian yang diperoleh dengan susah payah selama 20 tahun terakhir," kata mereka.
Dikatakan bahwa NATO akan terus memberikan dana dan pelatihan untuk pasukan keamanan Afghanistan, juga akan terus mempertahankan fungsi sipil bandara Kabul.
Baca juga: AS dan NATO Mulai Tarik Mundur Pasukan dari Afghanistan secara Resmi
Ancaman siber ditampilkan secara mencolok dalam kesimpulan, saat para pemimpin NATO mendukung Kebijakan Pertahanan Siber Komprehensif yang baru.
NATO mengulangi keputusan mereka bahwa serangan dunia maya dapat memicu klausul pertahanan timbal balik NATO.
"Para sekutu menyadari bahwa dampak aktivitas siber kumulatif berbahaya yang signifikan, dalam keadaan tertentu, dapat dianggap sebagai serangan bersenjata," kata pernyataan itu.
Untuk pertama kalinya para pemimpin juga mengatakan, serangan terhadap infrastruktur di luar angkasa, seperti satelit, dapat memicu penerapan Pasal 5.
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan NATO Jadikan Ukraina Tong Mesiu
“Kami menganggap bahwa serangan ke, dari, atau di dalam ruang angkasa menghadirkan tantangan yang jelas bagi keamanan Aliansi, yang dampaknya dapat mengancam kemakmuran, keamanan, dan stabilitas nasional Eropa-Atlantik, dan dapat sama berbahayanya bagi masyarakat modern seperti serangan konvensional."
"Serangan semacam itu dapat mengarah pada penerapan Pasal 5," katanya.
"Keputusan tentang kapan serangan semacam itu akan mengarah pada penerapan Pasal 5 akan diambil oleh Dewan Atlantik Utara berdasarkan kasus per kasus."
Baca juga: Rusia Blokir Laut Hitam, NATO Tak Terima
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.