Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman KTT NATO 14 Juni: Tentang China, Rusia, dan Luar Angkasa

Kompas.com - 15/06/2021, 06:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Para pemimpin NATO menyepakati komunike setebal 41 halaman pada KTT mereka Senin (14/6/2021), yang berisi pendekatan aliansi tersebut terhadap ancaman lama dan baru.

Dari Rusia dan China hingga Afghanistan serta serangan di luar angkasa, berikut adalah lima kesimpulan kunci dari pertemuan 30 sekutu NATO di Brussels.

Baca juga: Jelang Pertemuan NATO, Kehadiran Biden Jadi Sorotan

1. Tentang Rusia

Rusia yang agresif tetap menjadi kekhawatiran utama bagi aliansi berusia 72 tahun ini, yang dibentuk untuk membantu mengatasi ancaman Soviet setelah Perang Dunia II.

“Peningkatan pembangunan militer multi-domain Rusia, postur yang lebih tegas, kemampuan militer baru, dan kegiatan provokatif... semakin mengancam keamanan kawasan Eropa-Atlantik dan berkontribusi pada ketidakstabilan di sepanjang perbatasan NATO dan sekitarnya,” kata komunike tersebut dikutip dari AFP.

“Strategi nuklir Rusia dan modernisasi, diversifikasi, serta perluasan sistem senjata nuklir komprehensif, termasuk peningkatan kualitatif dan kuantitatif senjata nuklir non-strategis Rusia, semakin mendukung postur intimidasi strategis yang lebih agresif.”

NATO juga mengecam tindakan hibrida, kampanye disinformasi yang tersebar luas, aktivitas kejahatan siber jahat Moskwa, dan campur tangan pemilihan yang ditujukan terhadap anggota NATO.

"Sampai Rusia menunjukkan kepatuhan terhadap hukum internasional dan kewajiban serta tanggung jawab internasionalnya, tidak akan ada pengembalian ke urusan seperti biasa," lanjut pernyataan itu.

"Kami akan terus menanggapi lingkungan keamanan yang memburuk dengan meningkatkan pencegahan dan postur pertahanan kami," tegas NATO.

Baca juga: Sinyal Awasi NATO, Rusia Luncurkan Rudal Supersonik dari “Pembunuh Kapal Induk”

2. Tentang China

Pembahasan tentang China adalah topik yang paling banyak diannti menjelang KTT, karena NATO berada di bawah tekanan Washington dan semakin mengarahkan lebih banyak perhatian ke Beijing.

“Ambisi dan perilaku tegas China menghadirkan tantangan sistemik terhadap tatanan internasional berbasis aturan, dan area yang relevan dengan keamanan Aliansi,” kata komunike tersebut.

Para pemimpin NATO berkata, mereka khawatir dengan kebijakan koersif China, dan menyoroti perkembangan pesat persenjataan nuklirnya, kerja sama militer yang lebih besar dengan Rusia, serta kurangnya transparansi dan maraknya disinformasi.

Namun NATO juga menawarkan prospek untuk dialog konstruktif dengan China jika memungkinkan.

"Berdasarkan kepentingan kami, kami menyambut peluang untuk terlibat dengan China di bidang yang relevan dengan Aliansi dan tantangan bersama seperti perubahan iklim," kata para pemimpin NATO.

“Transparansi dan pemahaman timbal balik akan menguntungkan NATO dan China.”

Baca juga: Sejarah NATO

3. Tentang Afghanistan

Para pemimpin NATO bersikeras, mereka sedang membuka babak baru dalam hubungan dengan Afghanistan saat bergegas menarik pasukan dengan batas waktu dari AS 11 September.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com