KIEV, KOMPAS.com - Ukraina meminta agar keanggotaannya di NATO dipercepat, mengingat hubungannya yang panas dengan Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky menyatakannya setelah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg.
Dalam kicauannya, Zelensky menuturkan sudah waktunya bagi organisasi Atlantik utara itu untuk mempertimbangkan keanggotaan Kiev.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Perang Eropa
Menurutnya, dengan menjadi anggota NATO maka mereka bisa segera membereskan pemberontak pendukung Rusia.
Zelensky menerangkan, negaranya berkomitmen untuk melakukan reformasi militer sesuai dengan yang diminta aliansi.
"Namun, reformasi tunggal tidak akan cukup untuk menghalangi mereka (Kremlin)," jelas sang presiden.
Dilansir AFP Selasa (6/4/2021), dia berharap Kiev bisa diundang dalam pertemuan Rencana Aksi Keanggotaan NATO (MAP).
"Hanya NATO satu-satunya cara mengakhiri perang di Donbass. MAP Ukraina akn memberi sinyal jelas ke mereka," jelasnya.
Kekhawatiran mulai muncul di kawasan utara, ketika pasukan pemerintah bertarung melawan separatis pro-Moskwa sejak 2014.
Kiev menuding "Negeri Beruang Merah" menggerakkan ribuan tentaranya ke perbatasan utara dan timur, serta Semenanjung Crimea.
Dalam pernyataan terpisah, Stoltenberg berujar dia menelepon Zelensky untuk menyuarakan perhatian serius mengenai militer lawan.
"NATO secara tegas mendukung kedaulatan Ukraina. Kami tetap berkomitmen atas kerja sama serius ini," ujar dia.
Dua kekuatan Barat lain, Amerika Serikat (AS) dan Inggris, juga memberikan dukungan kepada Kiev.
Washington menuturkan, Pentagon sudah menaikkan status kewaspadaan pasukan mereka di Benua Eropa.
Baca juga: AS Berjanji Bantu Ukraina Jika Pecah Perang Lawan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.