OUAGADOUGOU, KOMPAS.com - Tentara Burkina Faso pada Senin (14/6/2021) mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh 10 "teroris" dalam operasi keamanan, setelah pembantaian paling mematikan dalam 6 tahun pemberontakan milisi.
Menurut pemerintah, lebih dari 7.000 orang telah melarikan diri dari Burkino Faso utara, setelah serangan di desa Solhan pada awal Juni yang menewaskan sedikitnya 132 orang.
Baca juga: 10 Teroris Tewas setelah Sergap Tim Patroli Burkina Faso
Sumber-sumber lokal menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 160 orang, seperti yang dilansir dari AFP pada Senin (14/6/2021).
Tentara mengatakan "sekitar 10 teoris" telah "dinetralkan" selama operasi di sekitar Solhan antara 7 dan 13 Juni.
"Unit-unit yang dikerahkan melakukan pengintaian ofensif serta operasi penyegelan dan pencarian yang memungkinkan mereka untuk menetralisir sekitar 10 teroris," ujarnya.
Baca juga: 130 Orang Dibantai di Burkina Faso, Pemerintah Salahkan Kelompok Ekstremis
Istilah "menetralisir" diartikan sebagai "membunuh" dalam konteks militer Afrika Barat.
"Sebuah alat peledak improvisasi juga ditemukan di sekitar Solhan dan dinetralkan oleh tim spesialis," kata militer Burkina Faso, seraya menambahkan bahwa "kendaraan, bahan bakar, dan berbagai peralatan lainnya disita".
"Operasi masih berlangsung," tambahnya.
Baca juga: 100 Warga Sipil Dibantai dalam Semalam, Serangan Paling Mematikan di Burkina Faso
Solhan terletak di "tiga daerah perbatasan", salah satu titik api paling berdarah dalam konflik jihad di wilayah Sahel, di mana perbatasan Burkina Faso, Mali dan Niger bertemu.
Serangan Solhan adalah yang paling mematikan sejak pemberontakan milisi Burkina Faso muncul pada 2015, menewaskan sedikitnya 1.400 orang dan memaksa sekitar satu juta orang meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: UPDATE: 138 Orang Tewas Semalam akibat Dibantai Milisi di Burkina Faso
Negara Sahel telah dilanda serangan yang semakin brutal dalam beberapa tahun terakhir oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan kelompok ISIS dan Al-Qaeda.
Perdana Menteri Christophe Dabire telah berjanji bahwa pembantaian itu "tidak akan dibiarkan begitu saja".
Baca juga: Kades Tewas Setelah Serangan Teroris di Burkina Faso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.