Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ain Husniza Siswi yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap, Jadi Ikon Melawan Pelecehan Seksual

Kompas.com - 13/06/2021, 19:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Kelompok masyarakat sipil mengatakan, pelecehan di sekolah adalah masalah yang sudah berlangsung lama.

Keluhan berkisar mulai dari pelecehan fisik dan verbal, hingga pemeriksaan berkala untuk melihat apakah perempuan Muslim sedang menstruasi atau tidak.

Murid perempuan di sekolah-sekolah Islam Malaysia diizinkan melewatkan sesi shalat jika mereka sedang haid.

Baca juga: Gadis yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap Kini Dihujat Netizen

Kelompok hak asasi All Women's Action Society (Awam) mengatakan, video Ain Husniza muncul di saat kekhawatiran tentang pelecehan di sekolah semakin meningkat, dan membuktikan bahwa pemicu diperlukan untuk memantik debat nasional.

Ain Husniza lalu menyerukan reformasi mendesak penanganan untuk budaya yang dia sebut beracun tentang pelecehan seksual di sekolah.

Akan tetapi selain mendapat dukungan, Ain juga dibanjiri tanggapan negatif di media sosial.

Para kritikus banyak melontarkan kata-kata cabul, dan menurutnya belum ada respons yang memuaskan dari pemerintah.

Setelah video TikTok-nya viral, Ain Husniza belum kembali ke sekolahnya di Puncak Alam, pinggiran Kuala Lumpur, karena khawatir akan keselamatannya mengingat dia mendapat ancaman DO (Drop Out).

Kementerian Pendidikan Malaysia berdalih, surat yang mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah dibuat otomatis jika dia tidak muncul dalam jangka waktu tertentu.

"Benar-benar mengejutkan saya bahwa pejabat sebenarnya, orang-orang yang berkuasa... mereka tidak peduli tentang itu," keluh Ain.

Sejaun ini ada beberapa tindakan yang sudah ditempuh pihak berwenang Malaysia.

Polisi melakukan penyelidikan, dan guru penjas yang belum disebutkan namanya atau berkomentar secara terbuka itu, dipindahkan dari sekolah saat investigasi berlangsung.

Ain percaya bahwa pengalamannya, meskipun terkadang menimbulkan trauma, dapat mendorong orang lain untuk angkat bicara yang mengarah pada perubahan lebih besar.

"Apa yang benar-benar ingin saya lakukan sekarang adalah agar orang dewasa mendengarkan cerita saya dan menanganinya dengan benar untuk kami, anak-anak."

Baca juga: Berkedok Main Mobile Legends, Lelaki Ini Perkosa Wanita Teman Mabarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com