Kelompok masyarakat sipil mengatakan, pelecehan di sekolah adalah masalah yang sudah berlangsung lama.
Keluhan berkisar mulai dari pelecehan fisik dan verbal, hingga pemeriksaan berkala untuk melihat apakah perempuan Muslim sedang menstruasi atau tidak.
Murid perempuan di sekolah-sekolah Islam Malaysia diizinkan melewatkan sesi shalat jika mereka sedang haid.
Baca juga: Gadis yang Curhat Guru Penjas Bilang Pemerkosaan Itu Sedap Kini Dihujat Netizen
Kelompok hak asasi All Women's Action Society (Awam) mengatakan, video Ain Husniza muncul di saat kekhawatiran tentang pelecehan di sekolah semakin meningkat, dan membuktikan bahwa pemicu diperlukan untuk memantik debat nasional.
Ain Husniza lalu menyerukan reformasi mendesak penanganan untuk budaya yang dia sebut beracun tentang pelecehan seksual di sekolah.
Akan tetapi selain mendapat dukungan, Ain juga dibanjiri tanggapan negatif di media sosial.
Para kritikus banyak melontarkan kata-kata cabul, dan menurutnya belum ada respons yang memuaskan dari pemerintah.
Setelah video TikTok-nya viral, Ain Husniza belum kembali ke sekolahnya di Puncak Alam, pinggiran Kuala Lumpur, karena khawatir akan keselamatannya mengingat dia mendapat ancaman DO (Drop Out).
Kementerian Pendidikan Malaysia berdalih, surat yang mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah dibuat otomatis jika dia tidak muncul dalam jangka waktu tertentu.
"Benar-benar mengejutkan saya bahwa pejabat sebenarnya, orang-orang yang berkuasa... mereka tidak peduli tentang itu," keluh Ain.
Sejaun ini ada beberapa tindakan yang sudah ditempuh pihak berwenang Malaysia.
Polisi melakukan penyelidikan, dan guru penjas yang belum disebutkan namanya atau berkomentar secara terbuka itu, dipindahkan dari sekolah saat investigasi berlangsung.
Ain percaya bahwa pengalamannya, meskipun terkadang menimbulkan trauma, dapat mendorong orang lain untuk angkat bicara yang mengarah pada perubahan lebih besar.
"Apa yang benar-benar ingin saya lakukan sekarang adalah agar orang dewasa mendengarkan cerita saya dan menanganinya dengan benar untuk kami, anak-anak."
Baca juga: Berkedok Main Mobile Legends, Lelaki Ini Perkosa Wanita Teman Mabarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.