Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuri Istri Orang Sah-sah Saja Bagi Suku Woodabe di Afrika Barat

Kompas.com - 09/06/2021, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Mencuri istri orang dianggap sebagai tindakan tak patut. Tapi bagi Suku Wodaabe di Niger, Afrika Barat, hal ini dijadikan tradisi, bahkan perayaan.

Suku ini rutin mengadakan festival tahunan yang disebut Gerewol.

Para pria berpakaian sebagus mungkin, lantas berdandan dengan memakai makeup. Bak kontes kecantikan, mereka bersolek demi menarik hati istri pria lain.

Ya, benar. Istri pria lain.

Baca juga: Tradisi 1 Istri Banyak Suami di Himalaya, Dipicu Faktor Ekonomi dan Lahan

Sebenarnya tak ada yang aneh dari tradisi ini. Laki-laki Suku Wodaabe, sudah sejak lama dianggap sangat angkuh.

Kaum Adam di sini percaya bahwa mereka adalah laki-laki paling tampan di semesta. Bahkan cermin, selalu dibawa-bawa untuk berkaca.

Sebelum festival "curi istri" dimulai, para pria akan bersiap-siap selama enam jam.

Budaya suku ini percaya bahwa ketampanan pria dinilai dari putihnya mata, batang hidung yang lurus, dan gigi yang bersih.

Tak heran semuanya berlomba menonjolkan hal itu--selama enam jam persiapan.

Baca juga: Tradisi Ekstrem Suku Mursi: Taruh Piring di Bibir, Simbol Harga Diri

Mereka mengecat wajah dengan tanah liat merah, menggunakan eyeliner untuk membuat mata mengkilat, dan tak lupa, pakai lipstik yang bisa membuat giginya tampak lebih putih.

Saat acara berlangsung, tiga wanita paling cantik dari Suku Wodaabe akan menilai pria-pria ini. Para primadona ini akan memperhatikan gerakan dan tarian para pria, dan memilih mana yang paling memikat hati.

Para wanita ini, yang bisa jadi sudah menjadi istri pria lain, diperbolehkan "naksir" pada pria pesolek itu, untuk selanjutnya dipilih sebagai suami kedua.

Kalau seorang pria berhasil mencuri hati seorang istri, secara otomatis, pernikahan bisa disetujui.

Baca juga: Tradisi Cheese Rolling Race yang Gila-gilaan, Bikin Kaki Keseleo

Suku ini memang punya budaya poligami sehingga "curi-curi istri" bisa jadi tradisi, bahkan digelar dalam festival.

Bagaimana kalau ada suami yang tak mengizinkan istri mereka dicuri? Sederhana. Tak perlu mengizinkan istri ikut festival--dan rumah tangga bisa terselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com