Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kanada Kutuk "Serangan Teroris" yang Tewaskan Keluarga Muslim dalam Tabrakan Truk

Kompas.com - 09/06/2021, 08:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

OTTAWA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengecam aksi pembunuhan terhadap 4 anggota keluarga Muslim dan menyebutnya sebagai "serangan teroris".

Suami, istri, seorang putri remaja, dan seorang nenek, ditabrak hingga tewas di kota London, provinsi Ontorio tengah, Kanada, oleh sopir truk pick-up pada Minggu (6/6/2021).

Akibat serangan tersebut putra pasangan Muslim itu yang berusia 9 tahun menjadi yatim-piatu, karena ia satu-satunya yang selamat dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit dengan cedera serius.

Baca juga: Keluarga Muslim Tewas Ditabrak Truk, Diduga Pembunuhan Berencana

Polisi menyebut serangan itu sudah terencana untuk menargetkan keluarga Muslim tersebut, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (8/6/2021).

"Pembunuhan ini bukan kebetulan. Ini adalah serangan teroris, yang dimotivasi oleh kebencian, di pusat salah satu komunitas kami," ujar Trudeau dalam pidato berapi-api di House of Commons.

"Kita semua harus sadar," ucapnya kemudian kepada wartawan, "bahwa Kanada tidak melindungi jenis intoleransi ini yang telah kita lihat di tempat lain di seluruh dunia."

Para korban adalah bagian dari "keluarga teladan...yang selalu memberi dan berpartisipasi dalam menyebarkan kebaikan," kata para kerabat korban.

Mereka kemudian menyerukan bahwa setelah "serangan brutal dan mengerikan hari Minggu", sudah waktunya bagi semua warga Kanada, dari pemerintah ke bawah, untuk "mengambil sikap tegas" melawan kebencian, Islamofobia, dan intoleransi.

Baca juga: Muslim, Kristen, dan Yahudi Bangun Tempat Ibadah Bersama di Berlin

Reputasi panjang Kanada untuk toleransi telah hancur dalam beberapa tahun terakhir setelah serangkaian kejahatan berbasis kebencian dan ras yang dimulai dengan peristiwa penembakan pada 2017 di sebuah masjid Kota Quebec, yang membunuh 6 orang.

Populasi Muslim di Kanada yang hanya 3 persen dari total penduduk, telah merasa dibiarkan dalam rasa was-was terhadap ancaman kebencian.

Beberapa organisasi Muslim telah menuntut tindakan untuk mengekang kelompok ekstremis sayap kanan.

Serangan terakhir pada Minggu (6/6/2021), disebutkan juga terjadi pada waktu yang sensitif bagi pemerintah.

Tak lama sebelum peristiwa tabrakan keluarga Muslim terjadi, pada Senin (31/5/2021) pihak berwenang telah dibuat terkejut dengan penemuan 215 kerangka anak-anak di halaman bekas sekolah asrama Katolik di provinsi British Columbia, Kanada.

Baca juga: Pemerintah India Buldoser Masjid Berusia 100 Tahun, Lalu Polisikan Pemimpin Muslim Setempat

Beragama Muslim

Para korban serangan tabrakan mematikan pada Minggu (6/6/2021) telah diidentifikasi. Seorang istri bernama Madiha Salman (44 tahun) dan suaminya Salman Afzaal (46 tahun).

Putri remaja mereka Yumna Salman (15 tahun) dan wanita paruh baya berusia 74 tahun yang merupakan ibu dari Afzaal, yang tidak disebutkan namanya. Keluarga ini berasal dari Pakistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com