VALENCE, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron menanggapi insiden dirinya ditampar saat melakukan tur nasional.
Insiden penamparan itu terjadi saat dia mengunjungi Tain-l'Hermitage, di pinggiran kota Valence.
Seorang pria dengan kaus hijau langsung menampar Macron, di mana pengawalnya dengan sigap menariknya.
Baca juga: VIDEO: Presiden Perancis Ditampar Orang Saat Tur Nasional
Dilansir BBC, Selasa (8/6/2021), saat menampar Macron, laki-laki itu meneriakkan Montjoie, Saint-Denis.
Seruan itu merupakan teriakan perang di zaman Kerajaan Perancis, merujuk pada panji yang dipegang Raja Charlemagne.
French president Emmanuel Macron has been slapped while visiting in the Drome region of southern France on Tuesday. pic.twitter.com/C1AbZuvnqK
— Nasra B. Ali (@NasraBashiir) June 8, 2021
Si penampar sendiri langsung dibekuk. Dia ditangkap dan ditanyai Gendarmerie bersama seorang lelaki lainnya.
Sesaat setelah ditampar, Presiden Perancis sejak 2017 itu kembali ke penghalang dan mencoba berinteraksi dengan warga lainnya.
"Saya tidak apa-apa. Kita harus menempatkan insiden ini, yang menurut saya terisolasi, dalam perspektif tertentu," kata dia kepada harian Dauphine Libere.
Presiden berusia 43 tahun itu menegaskan, dia tidak akan membiarkan sosok perusak masyarakat mendapatkan panggung.
Baca juga: Eks Presiden Perancis Nicolas Sarkozy Dipenjara 3 Tahun karena Korupsi
"Saya akan terus melanjutkannya. Tidak ada yang dapat menghalangi saya," tegas Emmanuel Macron.
Jaksa penuntut lokal Alex Perrin, dikutip AFP, menyatakan, saat ini mereka tengah mengungkap motif si penampar dan pria satunya.
Insiden ini terjadi di tengah panasnya tensi pemilihan regional yang bakal diselenggarakan beberapa pekan lagi.
Identitas si penampar disebut bernama Damien T, seorang praktisi seni perang abad pertengahan.
Baca juga: Presiden Perancis Serukan Negara Maju Kirim 5 Persen Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara Berkembang
Berdasarkan penelusuran di media sosialnya, Damien diketahui sering mengunjungi acara yang diselenggarakan kelompok sayap kanan.
Loic Dauriac, teman Damien T, mengungkapkan, dia begitu kaget karena rekannya berani menampar orang nomor satu "Negeri Anggur".
Penamparan tersebut juga terjadi di tengah persiapan pemilihan presiden yang bakal berlangsung kurang dari setahun ini.
Macron masih dianggap figur berpengaruh, di mana dia unggul tipis dari tokoh sayap kanan ekstrem, Marine Le Pen.
Baca juga: Presiden Perancis: Dunia Butuh Vaksin China dan Rusia agar Menang Lawan Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.