Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketiga Kalinya, AS Blokade Pernyataan PBB Soal Aksi Israel di Jalur Gaza

Kompas.com - 19/05/2021, 17:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Untuk ketiga kalinya dalam sepekan, Amerika Serikat (AS) memblokade rancangan pernyataan bersama dari Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

AS menggunakan hak vetonya untuk memblokade rancangan pernyataan bersama tersebut dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Minggu (16/4/2021).

Pertemuan tersebut dilakukan setelah AS sudah dua kali memblokade resolusi yang akan mengutuk tanggapan militer Israel dan menyerukan gencatan senjata.

Baca juga: Menilik Roket-roket yang Ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel

Selama lebih dari sepekan, Israel mengirim rentetan serangan udara ke Jalur Gaza yang diblokade sebagaimana dilansir Al Jazeera, Senin (17/5/2021).

Israel menjustifikasi pengebomannya tersebut sebagai pembalasan atas serangan roket oleh milisi Hamas.

Namun, Hamas yang berbasis di Gaza mengatakan, tindakannya merupakan tanggapan terhadap kebijakan Israel yang berupaya menggusur warga Palestina di Yerusalem Timur.

Selain itu, polisi Israel juga menyerbu para jemaah di Kompleks Masjid Al-Aqsa ketika bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Spesifikasi Roket Qassam, Senjata yang Paling Banyak Ditembakkan dari Gaza ke Israel

Presiden AS Joe Biden juga tidak terlihat memberikan tanda-tanda untuk meningkatkan tekanannya terhadap Israel.

Biden justru berulang kali menekankan bahwa sudah menjadi hak Israel untuk mempertahankan diri.

Beberapa kritikus, termasuk anggota Partai Demokrat, menuduh pemerintahhan Biden menutupi serangan Israel yang telah menewaskan ratusan orang di Jalur Gaza.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan pada pertemuan hari Minggu bahwa AS sudah bekerja keras melalui saluran diplomatik untuk menghentikan pertempuran.

Baca juga: Israel Hancurkan Satu-satunya Laboratorium Covid-19 di Gaza, Pengujian Berhenti Total

"AS telah menjelaskan bahwa kami siap untuk memberikan dukungan dan jasa baik kami jika pihak-pihak tersebut mengupayakan gencatan senjata," kata Thomas-Greenfield.

Namun, tidak ada pernyataan bersama yang muncul dari dewan tersebut, meskipun negosiasi dipimpin oleh Norwegia, China, dan Tunisia.

China menyebut AS sebagai satu-satunya anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang tidak setuju dalam masalah ini.

Sebelumnya, Biden juga sempat menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membahas situasi terkini di Palestina.

Baca juga: Sistem Kesehatan di Gaza Kocar-kacir, Para Dokter Berteriak Kewalahan

Namun, pada Senin, seorang pejabat senior Fatah, Sabri Saidam, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka kecewa dengan posisi AS.

"Getaran positif dan serius dalam seruan Biden baru-baru ini kepada Presiden Abbas tidak mencerminkan posisi AS di Dewan Keamanan PBB," kata Saidam.

“Yang dibutuhkan adalah perbuatan, bukan kata-kata,” tambah Saidam.

Baca juga: Perancis Dorong Kembali Resolusi Gencatan Senjata atas Konflik di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com