Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Kesehatan di Gaza Kocar-kacir, Para Dokter Berteriak Kewalahan

Kompas.com - 19/05/2021, 11:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

GAZA, KOMPAS.com - Para dokter mengungkapkan ketakutan atas sistem kesehatan yang semakin buruk di garis depan Gaza, saat pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok Hamas di tengah ancaman pandemi Covid-19.

Dr Natalie Thurtle, koordinator untuk Medicines Sans Frontiers (MSF) atau Dokter Lintas Batas, mengatakan kepada The Sun Online tentang kondisi yang "benar-benar tidak manusiawi" karena klinik mereka di Kota Gaza rusak akibat serangan udara.

Bentrokan semakin pecah antara Israel dan Palestina selama 2 pekan terakhir, ketika unjuk rasa dan kerusuhan berubah menjadi saling kirim serangan udara dan serangan roket.

Baca juga: Perancis Dorong Kembali Resolusi Gencatan Senjata atas Konflik di Gaza

Dr Thurtle, yang berbasis di Yerusalem, mengatakan kepada The Sun Online bahwa tim MSF di Jalur Gaza bekerja dalam shift 24 jam untuk membantu para korban yang terluka.

Dia mengatakan, sistem kesehatan di Gaza "tidak mungkin mengatasi" krisis saat ini, dan menyerukan diakhirinya kekerasan, atau setidaknya gencatan senjata, sehingga persediaan medis yang menipis dapat diisi kembali.

Persediaan darah menipis, ambulans kesulitan beroperasi di tengah ledakan bom di jalanan, rumah sakit dan klinik rusak. Gaza sekarang dikhawatirkan berada dalam ancaman lonjakan Covid-19.

Melansir The Sun pada Selasa (18/5/2021), pusat pengujian Covid-19 di Gaza telah hancur dan sekitar 40.000 orang mengungsi dan mencari tempat perlindungan.

Baca juga: 11 Anak di Gaza yang Dirawat untuk Atasi Trauma Tewas dalam Serangan Israel

Dr Thurtle memperingatkan, virus corona yang mematikan itu "kemungkinan besar akan menyebar".

WHO mengatakan bahwa hanya 38.000 orang di Gaza dari 2 juta populasinya (2 persen dari populasi), yang sudah menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19.

Itu sangat kontras dengan Israel yang telah memberikan lebih dari 60 persen populasinya dosis pertama vaksin Covid-19.

Meski demikian, tingkat Covid-19 turun menjadi sekitar 100 per hari di Palestina, dari tertinggi hampir 3.000 pada bulan lalu.

MSF mengatakan, Gaza sedang didorong ke "jurang malapetaka".

Baca juga: PM Israel Klaim Mereka Berhasil Membuat Hamas Mundur Bertahun-tahun di Gaza

"Rekan-rekan saya di Gaza ketakutan, kami berbicara dengan mereka setiap hari dan itu sangat menegangkan," katanya kepada The Sun Online.

"Kekhawatiran utama adalah tentang dampak terhadap anak-anak mereka, ketakutan setiap malam di ruang bawah tanah mereka," ungkapnya.

"Benar-benar tidak manusiawi, apa yang mereka alami," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com