Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Anak di Gaza yang Dirawat untuk Atasi Trauma Tewas dalam Serangan Israel

Kompas.com - 19/05/2021, 07:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

GAZA CITY, KOMPAS.com - Sebanyak 11 anak di Gaza yang menerima perawatan untuk mengatasi trauma tewas dalam serangan udara Israel.

Mereka termasuk dalam 60 korban meninggal anak-anak sejak Israel dan Hamas saling serang pada 10 Mei.

"Negeri Zionis" bersikukuh mereka hanya menargetkan infrastruktur maupun markas Hamas dan kelompok lainnya, Jihad Islam.

Baca juga: Ini Momen Pilot Israel Batalkan Serangan Udara di Gaza karena Melihat Anak-anak

Tel Aviv menyatakan, mereka tidak berniat menyasar warga sipil. Namun dalam satu momen, mereka menyerang sistem terowongan milisi.

Diwartakan Sky News Selasa (18/5/2021), serangan tersebut juga menyebabkan rumah yang berada di atas terowongan runtuh.

Lebih dari 200 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza. Adapun di pihak "Negeri Zionis", 12 orang meninggal.

Norwegian Refugee Council (NRC) menyatakan, 11 anak yang terbunuh itu berusia antara lima sampai 15 tahun.

Disebutkan, mereka merupakan peserta dari program psiko-sosial. Salah satu korban diidentifikasi bernama Lina Iyad Sharir.

Gadis 15 tahun tersebut meninggal bersama orangtuanya saat rumah mereka di kawasan Al Manara dihantam munisi Israel.

Baca juga: PM Israel Klaim Mereka Berhasil Membuat Hamas Mundur Bertahun-tahun di Gaza

Hala Hussein al Rifi (13) terbunuh pada 12 Mei malam waktu setempat di bangunan Salha, kawasan Tal Al-Hawa.

Pada 16 Mei, sejumlah serangan udara di Jalanan Al Wahda, pusat Gaza City, membunuh delapan orang yang dibantu NRC mengatasi trauma.

Di antaranya Tala Ayman Abu al Auf (13), yang tewas bersama kakaknya. Ayah mereka, Dr Ayman Abu al Auf juga dilaporkan terbunuh.

Pada 17 Mei di area yang sama, Rafeef Murshed Abu Dayer, gadis berusia 10 tahun, tewas bersama dua saudaranya.

Baca juga: Palestina Terkini: Dibombardir Israel, 213 Orang Tewas Termasuk 61 Anak-anak

Mereka terbunuh ketika pecahan rudal mengenai ketiganya yang tengah makan siang di Gedung Ghazi Shawa.

Sekretaris Jenderal NRC Jan Egeland menyatakan, mereka sangat terkejut dengan kabar kematian 11 anak yang mereka bantu.

"Mereka sudah tiada, terkubur bersama keluarga dan mimpi mereka. Kami meminta Israel menghentikan kegilaan ini. Anak-anak harus dilindungi," tegasnya.

Egeland menegaskan, Tel Aviv tidak boleh menyerang rumah, sekolah, dan harus memastikan keamanan anak-anak itu.

Baca juga: Israel-Palestina Hari Ini: Serangan Terparah di Gaza, DK PBB Rapat Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com