Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Marsudi: Palestina Satu-satunya Negara yang Masih Dijajah

Kompas.com - 17/05/2021, 14:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para menteri luar negeri dan wakil menteri luar negeri dari 16 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), hari Minggu (16/5/2021) menggelar pertemuan darurat.

Pertemuan itu membahas Perang Gaza, pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur serta bentrokan antara warga Palestina dengan aparat keamanan Israel di Tepi Barat.

Dalam jumpa pers di sela pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen OKI, organisasi yang dibentuk pada 1969, untuk mendukung perjuangan Palestina.

Baca juga: Ikut Aksi Bela Palestina, Supermodel Bella Hadid Dikecam Israel

Namun lepas dari dukungan OKI dan banyak negara atau organisasi lain di dunia, perjuangan Palestina itu masih diwarnai gangguan terhadap pelaksanaan ibadah di Masjid Al Aqsa, salah satu tiga lokasi tersuci bagi warga Muslim, juga pembatasan gerakan dan hak-hak warga Palestina.

Israel secara terang-terangan terus membangun permukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta melakukan pengusiran keluarga-keluarga Palestina dari tempat itu secara terbuka.

"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah," kata Retno.

Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel, terlebih karena dilakukan di bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Akibat Rentetan Serangan Israel ke Jalur Gaza, 10.000 Warga Palestina Mengungsi

Dalam pertemuan darurat OKI itu, Indonesia mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh OKI antara lain memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan di antara semua pemangku kepentingan di Palestina.

Retno menekankan tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak dalam mendukung Palestina.

Retno juga mendesak OKI untuk bekerja keras mengupaya gencatan senjata dan fokus membantu perjuangan Palestina untuk merdeka, antara lain lewat perundingan multilateral demi mewujudkan solusi dua negara.

Pertemuan darurat para menteri luar negeri OKI itu menghasilkan sebuah resolusi yang isinya antara lain mengecam sekaligus mendesak Israel untuk menghentikan provokasi dan serangan barbar terhadap rakyat dan wilayah Palestina, serta situs-situs suci.

OKI juga mengecam dan menentang dilanjutkannya pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, serta pengusiran warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur.

Baca juga: Bella Hadid Bergabung dalam Unjuk Rasa Dukung Palestina

Beberapa Pemimpin Sampaikan Pernyataan

Sebelumnya Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah menyampaikan pernyataan bersama.

Isinya antara lain mengecam pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat dan wilayah Palestina, serta mendesak komunitas internasional menuntut Israel diadili atas pelanggaran hukum internasional tersebut.

Ketiga pemimpin di Asia Tenggara ini juga meminta pengiriman pasukan perdamaian internasional ke Yerusalem Timur untuk menjaga hak-hak rakyat Palestina dan kompleks Masjid Al-Aqsa.

Baca juga: Kelompok Pro-Israel Bentrok dengan Pendukung Palestina di Kanada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com