RAMALLAH, KOMPAS.com – Akibat rentetan serangan Israel ke Jalur Gaza, lebih dari 10.000 warga di sana mengungsi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dalam pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Minggu (16/5/2021).
Pertemuan tersebut digelar secara virtual untuk membahas serangan Israel di Palestina sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
Baca juga: Israel Tuding Hamas Biang Keladi Serangan ke Gaza
Maliki menyatakan, Israel telah melakukan kejahatan dan menggunakan kekerasan terhadap orang-orang di Jalur Gaza yang sedang diblokade.
"Pengeboman biadab yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan lebih dari 10.000 warga Palestina mengungsi dan ratusan rumah hancur," kata Maliki.
Maliki menambahkan, Israel melancarkan serangan tanpa pandang bulu termasuk menyerang rumah-rumah milik warga Palestina.
Dia juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majelis Umum PBB, Dewan Hak Asasi Manusia PBB, dan pengadilan internasional untuk bertindak.
Baca juga: Reaksi Dunia Saat Serangan Israel Bunuh Sedikitnya 140 Orang di Gaza
Selain itu, Maliki juga meminta OKI untuk membentuk front internasional guna mencegah kekerasan lebih lanjut dari Israel dan eskalasi yang berbahaya.
Dia menekankan bahwa upaya normalisasi dengan Israel sama saja mendukung sistem rasialis dan mendukung rezim apartheid.
Israel telah menggempur Jalur Gaza melalui serangan udara yang dimulai sekitar sepekan lalu atau sejak 10 Mei.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 197 orang, termasuk 34 wanita dan 58 anak-anak, serta melukai 1.235 orang lainnya.
Baca juga: PM Israel: Serangan Udara ke Gaza Akan Terus Berlanjut Selama Dibutuhkan