Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Palestina, Massa Gelar Demo Besar-besaran di AS

Kompas.com - 16/05/2021, 21:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Demo besar menunjukkan solidaritas kepada Palestina berlangsung di sejumlah kota di Amerika Serikat (AS), dari Los Angeles hingga New York, Boston, Philadelphia dan Pittsburgh.

Ribuan protestan pro-Palestina melakukan unjuk rasa di jalanan Los Angeles, News York, Boston, Philadelphia, dan seluruh kota di Amerika Serikat lainnya.

Mereka menuntut diakhirinya serangan udara mematikan Israel di Jalur Gaza, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (16/5/2021).

Baca juga: Mitos-mitos Konflik Palestina dan Israel yang Berusia 100 Tahun

Di Los Angeles pada Sabtu (15/5/2021), demonstran melambaikan tanda yang bertuliskan "Bebaskan Palestina" yang melumpuhkan lintas jalan raya utama.

Sementara unjuk rasa di New York, massa melalui kawasan Brooklyn sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina" dan yang lainnya mengangkat papan bertuliskan "Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka".

Beberapa orang juga membawa papan bertuliskan, "Solidaritas Palestina".

"Saya di sini karena saya ingin warga Palestina hidup setara seperti kehidupan warga Israel, dan itu terjadi pada hari ini," ujar Emran Khan (35 tahun), seorang ahli strategi perusahaan dari Manhattan, yang mengibarkan bendera Palestina sepanjang demo di Brooklyn.

“Ketika Anda melihat negara bersenjata nuklir dan negara lain dengan penduduk desa yang hanya memiliki batu, jelas siapa yang harus disalahkan,” tambah Khan.

Alison Zambrano, seorang siswa berusia 20 tahun telah menempuh jarak dari negara tetangga Connecticut demi meneriakkan protes, "Palestina memiliki hak untuk hidup merdeka dan anak-anak di Gaza tidak boleh dibunuh".

Sementara Mashhour Ahmad, seorang pria asal Palestina berusia 73 tahun mendesak Presiden AS Joe Biden untuk "berhenti mendukung pembunuhan".

Baca juga: Pertama Kali, Biden Telepon Presiden Palestina saat Konflik Berkecamuk

"Dukung korban, hentikan penindasan," tuntut Ahmad, menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap Palestina sebagai "genosida".

Para pengunjuk rasa marah oleh enam hari kekerasan yang telah menewaskan sedikitnya 145 warga Palestina tewas di Gaza dan 10 tewas di pihak Israel.

Beberapa jam sebelum unjuk rasa, Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza, menewaskan 10 keluarga di kamp pengungsi dan meratakan sebuah bangunan yang menampung kantor Al Jazeera dan Associated Press (AP).

Para pemimpin Israel dan Palestina tidak menunjukkan tanda-tanda betrokan akan diredam.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru berjanji untuk melanjutkan serangan di Gaza "selama diperlukan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com