Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Elizabeth Jalankan Tugas Besar Kerajaan Pertama Sejak Kematian Pangeran Philip

Kompas.com - 11/05/2021, 23:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Ratu Elizabeth II telah melakukan agenda publik besar pertamanya sejak kematian Duke of Edinburgh, dengan menghadiri Pembukaan Parlemen Inggris pada Selasa (11/5/2021).

Pangeran Philip menghabiskan beberapa dekade menjadi pendamping Pemimpin Monarki Inggris ke acara tersebut.

Baca juga: Sepupu Ratu Elizabeth II Tawarkan Investor Akses ke Kremlin demi Keuntungan Pribadi

Upacara tahun ini masih dilakukan dalam protokol pandemi, sehingga membatasi kehadiran pengunjung.

Agenda ini adalah penampilan resmi pertama Ratu di depan umum, dalam perannya sebagai kepala negara. Ini juga merupakan jadwal pertamanya di luar Kastil Windsor sejak kematian suaminya pada 9 April, pada usia 99 tahun.

Ratu yang berusia 95 tahun itu, sebenarnya telah melanjutkan tugas resminya, sejak masa berkabung kerajaan selama dua minggu berakhir. Yaitu dengan mengambil bagian dalam acara virtual.

Pangeran Wales (Charles) dan Duchess of Cornwall (Camilla) bergabung dengan Ratu Elizabeth II untuk pembukaan pemerintahan ini.

Dalam sesi yang menandai awal sidang parlemen ini, Ratu akan menyampaikan pidato yang menetapkan rencana legislatif pemerintah Inggris.

Charles berada di sisi ibunya selama tiga kesempatan terakhir, pada Desember 2019, Oktober 2019 dan Jun 2017. Tepatnya setelah ayahnya, Philip, jatuh sakit karena infeksi, dua bulan sebelum dia pensiun dari tugas publik.

Baca juga: Keamanan Ratu Elizabeth II Siaga Tinggi, Dua Penyusup Masuk Perkebunan Windsor

BBC melaporkan, acara ini biasanya terkenal dengan kemegahan dan arak-arakannya. Tetapi perayaannya diperkecil tahun ini karena pandemi.

Sang Ratu, melakukan perjalanan dari Istana Buckingham ke Istana Westminster dengan mobil, bukan dengan kereta.

Anggota parlemen dan anggota House of Lords diharuskan memakai masker, kecuali mereka mendapat pengecualian. Semua orang yang hadir juga harus mengikuti tes Covid-19 sebelumnya.

Tidak ada tamu diplomatik atau non-parlemen yang diundang. Hanya 108 orang yang hadir, bukan 600 seperti biasanya.

Lebih sedikit politisi dan rekan-rekan hadir, dengan hanya 74 orang di ruangan itu, termasuk Ratu, Pangeran Charles, Camilla, Ketua Parlemen Inggris Lindsay Hoyle, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Ada juga Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer, perwakilan dari House of Lords (Majelis Tinggi) dan House of Commons (Majelis Rendah) dan mereka yang terlibat dalam prosesi upacara.

Ada 17 anggota Penguasa dan 17 anggota parlemen di Galeri Kerajaan.

Baca juga: Nomor HP Pribadi PM Inggris Bocor di Internet Selama 15 Tahun

Ratu Elizabeth II Inggris, bersama Pangeran Charles, sebelum menyampaikan pidato di House of Lords selama Pembukaan Parlemen di Istana Westminster di London, Selasa 11 Mei 2021. AP PHOTO/RICHARD POHLE Ratu Elizabeth II Inggris, bersama Pangeran Charles, sebelum menyampaikan pidato di House of Lords selama Pembukaan Parlemen di Istana Westminster di London, Selasa 11 Mei 2021.

Dalam perubahan lainnya, Kanselir Robert Buckland tidak menyerahkan pidato secara langsung kepada Ratu seperti biasanya. Tetapi meletakkannya di atas meja.

Juga tidak ada garis jalan militer atau lapisan tangga sultan. Tidak ada kelompok militer atau Penjaga Kehormatan di luar Istana Westminster atau sebagai bagian dari prosesi dari Istana Buckingham.

Namun, tradisi kuno "The Black Rod" masih berlangsung.

Tradisi ini memperlihatkan pintu Majelis tertutup di hadapan Sarah Clarke, Lady Usher dari “The Black Rod”, saat dia tiba untuk memanggil anggota parlemen.

Dia kemudian harus mengetuk pintu tiga kali sebelum itu dibuka, melambangkan kemerdekaan Parlemen dari Monarki.

Sang Ratu tidak mengenakan Mahkota Negara Kekaisaran yang berat. Mahkota itu hanya dibawa di atas bantalan dan diletakkan di atas meja di dekatnya seperti pada 2019.

Ratu terakhir kali mengenakan mahkotanya, yang terbuat dari lebih dari 3.000 batu permata dan beratnya dua pon 13 ons, untuk pembukaan negara bagian pada 2016.

Baca juga: Akhir Sebuah Era: Kematian Pangeran Philip Membuat Peran Monarki Modern Jadi Sorotan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com