Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silvio Berlusconi Masuk RS Lagi, Terkait Efek Samping Covid-19

Kompas.com - 11/05/2021, 20:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MILAN, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi kembali dibawa ke rumah sakit, kata sumber yang dekat dengan partai Forza Italia-nya pada Selasa (11/5/2021).

Sejak Maret, ini adalah kali ketiga Berlusconi dibawa ke rumah sakit, dan keempat kalinya tahun ini taipan media berusia 84 tahun tersebut dirawat.

Terbaru, dibawanya kembali Silvio Berlusconi ke rumah sakit San Raffaele di Milan terkait dengan efek samping Covid-19, kata sumber kedua yang mengetahuinya kepada AFP.

Baca juga: Eks PM Italia Silvio Berlusconi Masuk RS Lagi, yang Kedua dalam 2 Minggu

Pada September 2020 eks bos AC Milan itu pernah positif Covid-19.

Berlusconi pernah menjalani operasi jantung terbuka pada 2016. Baru-baru ini ia keluar dari rumah sakit yang sama pada 1 Mei.

Politisi veteran itu kini sedang menghadapi persidangan terbaru dalam skandal seks "bunga bunga" yang sudah lama berjalan.

Namun, persidangan berulang kali ditunda karena faktor kesehatannya.

Baca juga: Eks PM Italia Silvio Berlusconi Masuk RS Lagi, Sudah 4 Hari Opname

Silvio Berlusconi mencapai puncak kejayaannya di dunia politik Italia pada 1980-an, dan mengalami serangkaian masalah kesehatan beberapa tahun terakhir.

Pada Januari 2021 ia dirawat di rumah sakit Monaco karena masalah jantung.

Sebelumnya pada September 2020 eks PM Italia Silvio Berlusconi menghabiskan 11 hari di rumah sakit untuk menyembuhkan Covid-19.

Baca juga: Silvio Berlusconi Masuk RS Lagi Setelah Jatuh di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com