KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Ain Husniza siswi Malaysia yang curhat di media sosial tentang guru pendidikan jasmani (penjas) menyebut pemerkosaan itu sedap, kini dihujat netizen.
Setelah sempat mendapat dukungan karena keberaniannya bersuara memperjuangkan wanita, Ain sekarang berbalik diserang warganet karena gaya berpakaiannya.
Beberapa warganet bahkan menyalahkan pakaian ketat yang dikenakan Ain justru mengundang pria untuk memperkosa.
Baca juga: Guru Penjas Sebut Pemerkosaan Itu Sedap, Curhat Siswinya Viral di Medsos
Cacian itu muncul setelah wawancara eksklusif Ain dengan media Malaysia Kini yang diunggah pada Selasa (27/4/2021).
Sejumlah netizen menyoroti sweater lengan panjang merah Ain yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Berita sensitif: keganasan seksual. "Jika saya hanya selesaikan dengan sekolah, adakah ia akan ubah keadaan di sekolah...
Posted by Malaysiakini BM on Monday, April 26, 2021
"Dadamu terlihat di depan umum," tulis seorang netizen di Facebook yang dikutip World of Buzz pada Jumat (30/4/2021).
Warganet lainnya menulis, "Lalat tidak hinggap di pakaian yang wangi, begitu pun pria mereka tidak akan tertarik pada pakaian yang bisa dilihat 'dua mata', tetapi mereka tertarik kalau dapat melihat 'dua gunung'. Jadi kamu harus mengerti."
"Tutupi auratmu, jadilah anggun, perhatikan bagaimana kamu berbicara. Ini adalah cara untuk menghindari pemerkosaan," kata pengguna Facebook lainnya.
"Kamu berpakaian seperti kamu meminta untuk diperkosa," kecam salah satu netizen.
Baca juga: Polisi Malaysia Selidiki Ucapan Guru Penjas yang Sebut Pemerkosaan Itu Sedap
Ain curhat di Twitter dengan akun @ant33ater pada Sabtu (24/4/2021), yang mendapat lebih dari 14.200 retweets dan 10.600 likes hingga Minggu (25/4/2021) sekitar pukul 20.30 WIB.
Di situ ia menceritakan kronologi guru penjasnya yang menyebut pemerkosaan itu sedap.
"Hari ini di kelas, kami belajar tentang pendidikan jasmani dengan guru laki-laki ini," kata gadis tersebut membuka ceritanya, dengan video di TikTok.
"Semuanya berjalan baik. Kami berbicara tentang pelecehan seksual dan menjaga diri sendiri."
"Dia membuat beberapa lelucon dan lama-lama menjadi aneh dan cabul," lanjut siswi tersebut.
"Guru bilang, kalau kami ingin memperkosa seseorang, jangan kepada yang berusia di bawah 18 tahun. Lakukan pada yang berusia di atas 18 tahun."
"Anak-anak perempuan diam, tetapi yang laki-laki tertawa. Ia menambahkan, jika anak laki-laki menjadi korban pemerkosaan, tidak akan dilaporkan karena dirasa 'sedap' bagi mereka."
tw// R4P3 JOKES, VERBAL H4R4SSM3NT
this is what i experienced yesterday at school. please help make it safer for us. @maszlee @zunarkartunis @KemPendidikan @adibahnoor #Awareness #Malaysia pic.twitter.com/MSK2rMX6pg
— ain #MakeSchoolASaferPlace (@ant33ater) April 23, 2021
Baca juga: Gadis 18 Tahun Mengaku Diperkosa dan Disodomi Ayah dan 3 Saudaranya sejak Tahun Lalu
Ain lalu melapor ke guru bimbingan konseling (BK) via chat untuk meminta bantuan, tetapi justru disalahkan balik.
"Saya meminta maaf atas nama guru itu. Buat anak laki-laki lelucon seperti ini tidak masalah bagi mereka."
"Tetapi untuk anak perempuan, leluconnya mungkin sensitif dan emosional. Itu sudah menjadi sifat mereka," kata guru BK di chat.
Baca juga: Korban Pemerkosaan di India Diikat, Diarak dan Dipukuli Warga Desa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.