Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parahnya Corona di India: Oksigen Langka, Pasien Dirawat di Mobil

Kompas.com - 26/04/2021, 15:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Situasi wabah virus corona di India yang semakin parah membuat pasokan tabung oksigen jadi langka, dan pasien sampai dirawat di mobil.

Sky News pada Senin (26/4/2021) melaporkan, puluhan mobil berjejal di jalan sempit luar kuil Sikh di timur ibu kota India, New Delhi.

Mobil-mobil itu penuh dengan orang sakit atau sekarat akibat lonjakan kasus Covid India dan sangat membutuhkan oksigen.

Baca juga: Mengapa Krisis Covid-19 India Jadi Masalah Mengerikan bagi Dunia

Padahal, kebanyakan dari mereka harus dirawat di rumah sakit menerima perawatan spesialis dari para profesional terlatih.

Namun ketika kasus Covid-19 India makin parah dan mencatatkan kasus harian tertinggi selama empat hari beruntun, oksigen semakin langka.

Beruntung masih ada yang menyediakan gratis yaitu sebuah badan amal Sikh, meski tetap belum mencukupi kebutuhan semua pasien.

Banyak pasien Covid India tiba di kuil itu dengan berbaring di jok belakang mobil atau meringkuk di dalam becak.

Beberapa sudah pingsan, sedangkan yang lainnya membungkuk dan sangat susah bernapas.

Baca juga: Update Krisis Covid-19 India: Oksigen Bagaikan Emas, Bangladesh Tutup Perbatasan, Kiriman Bantuan Internasional

Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit Covid-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021).ANTARA FOTO/REUTERS/AMIT DAVE Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit Covid-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021).
Lokasi itu bukan situs rumah sakit, bukan juga penyedia oksigen resmi yang dikelola pemerintah. Itu adalah organisasi sukarela yang dijalankan Sikh Khalsa Help International.

Meski jumlah oksigennya tidak banyak, orang-orang tetap menyerbu ke sana karena rumah sakit di ibu kota sudah kehabisan stok selama tujuh hari beruntun.

"Saya tidak tahu apa yang dilakukan pemerintah," kata pendirinya, Gurpreet Singh.

"Kalau kita bisa melakukan ini, mengapa mereka tidak bisa?"

Situasi corona India terbaru membuat orang-orang rela mengemis oksigen atau meminjam tabung udara.

Siddiqui Ahmad salah satunya, yang membawa putranya berusia 32 tahun untuk mengemis oksigen.

"Dia sudah ditolak di mana-mana, tidak ada yang membantu," isak ibunya kepada Sky News.

Baca juga: Kengerian Corona di India, dalam 2 Minggu Bertambah 3 Juta Kasus

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com