Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Krisis Covid-19 India Jadi Masalah Mengerikan bagi Dunia

Kompas.com - 26/04/2021, 11:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

NEW DELHI, KOMPAS.com - Bencana yang terjadi di India tampaknya menjadi skenario terburuk yang ditakuti banyak orang dari pandemi Covid-19.

Negara berpenduduk 1,4 miliar itu tenggelam di bawah beban infeksi, dengan warga tidak dapat menemukan tempat tidur yang memadai di rumah sakit. Sementara akses ke uji Covid-19, obat-obatan atau oksigen sangat sulit.

Baca juga: Update Krisis Covid-19 India: Oksigen Bagaikan Emas, Bangladesh Tutup Perbatasan, Kiriman Bantuan Internasional


Kondisi tersebut berseberangan dengan tanggapan global terhadap virus corona di kebanyakan negara saat ini. Di mana negara-negara kaya di barat memprioritaskan vaksin untuk kebutuhan mereka sendiri di satu kubu. Sementara argumen yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kesetaraan vaksin global di kubu lain, juga gagal dipegang.

Guardian dalam analisisnya menilai skala krisis di India menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan tanggapan di negara Asia Selatan ini.

Dengan pasokan vaksin global yang tidak mungkin meningkat hingga akhir tahun ini, kepemimpinan internasional juga diperlukan.

Terlepas dari niat terbaik WHO dan inisiatif berbagi vaksin Covax untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 secara adil, perlu diakui pandemi mungkin memerlukan periode “pengendalian” yang lebih terfokus, di mana keputusan yang sulit dan terkadang tidak populer perlu dibuat.

Negara-negara perlu melihat krisis kesehatan melampaui masalah mereka sendiri, dan melihat bahwa pandemi masih bisa menjadi lebih buruk jika tanpa intervensi.

Baca juga: Corona India Terbaru: Daftar Negara yang Kirim Bantuan, dari AS hingga Uni Eropa

Mutasi virus corona

Para ahli telah berulang kali memperingatkan bahwa membiarkan virus bersirkulasi tanpa terkendali, meningkatkan risiko munculnya varian baru yang berbahaya dan bisa memperpanjang pandemi.

Model penanganan untuk kondisi ini sejatinya sudah ada. Contohnya inisiatif George W Bush ketika memerangi AIDS di Afrika, menggunakan Rencana Darurat Presiden untuk bantuan AIDS. Selain itu juga tanggapan global 2014 untuk Ebola di Afrika Barat, yang kemudian dipandang sebagai prioritas internasional.

Ironisnya pemikiran “magis” ditampilkan oleh pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi, yang mengklaim pandemi berada dalam "permainan akhir" pada Maret, ketika negara itu ternyata menuju gelombang kedua infeksi.

Itu tidak jauh berbeda dari kesalahan para pemimpin lainnya, termasuk mantan presiden AS Donald Trump, yang mengira virus itu akan hilang begitu saja.

Pada Minggu (25/4/2021) Guardian melaporkan apa yang terlihat di India adalah kemungkinan besar terjadinya bahaya secara lokal dan global, mungkin dalam skala yang belum terlihat dalam pandemi.

India, negara dengan sistem kesehatan yang rapuh dan pengawasan yang sangat lemah, telah menunjukkan betapa buruknya bahaya pendekatan yang terkotak-kotak dalam respons global terhadap virus corona.

Baca juga: PM India Sebut Negaranya Kini Tengah Terkena Badai Infeksi Covid-19

Distribusi Vaksin

Produsen vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India (SII), seharusnya memasok dosis di bawah skema Covax ke negara-negara miskin, kebanyakan di Afrika.

Tapi dosis itu kini telah dialihkan untuk kebutuhan nasional India sendiri, dan masih terus berjuang mendapatkan bahan baku produksi vaksin dari AS.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Guardian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com