Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di India: Pemerintah Janji Hukum Mati Pejabat yang Tunda Pasokan Oksigen

Kompas.com - 26/04/2021, 09:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India berjanji bakal menghukum mati pejabatnya yang menunda oksigen di tengah tsunami infeki Covid-19.

Ancaman itu dilontarkan Pengadilan Tinggi New Delhi setelah ada ofisial yang sengaja menghalangi bantuan pernapasan.

Menurut keterangan media lokal, si pejabat sengaja menyalurkan bantuan oksigen ke wilayah dekat kediamannya.

Baca juga: PM India Sebut Negaranya Kini Tengah Terkena Badai Infeksi Covid-19

Setelah mendengarkan kesaksian sejumlah rumah sakit, pengadilan tinggi Delhi menyebut mereka tengah menghadapi tsunami.

Dokter khawatir infeksi Covid-19 akan menyentuh 500.000 orang per hari, dengan pasien dibiarkan "sekarat" di jalanan.

Sementara jika India sampai di puncak wabah virus corona, tenaga kesehatan takut mereka bakal mendapati 5.700 korban meninggal setiap harinya.

Pemerintah sebenarnya sudah bergerak dengan mengedarkan tabung oksigen ke sejumlah daerah yang terdampak parah.

Namun, beberapa ofisial lokal dilaporkan melakukan interupsi dan seenaknya membawa oksigennya ke wilayah mereka.

Press Trust of India melaporkan, truk tangki bantuan pernapasan hilang saat berada di Negara Bagian Haryana Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Update Krisis Covid-19 India: Oksigen Bagaikan Emas, Bangladesh Tutup Perbatasan, Kiriman Bantuan Internasional

Beberapa hari sebelumnya, menteri di Haryana menyalahkan Delhi karena menjarah bantuan saat tengah melintasi daerah mereka.

Saket Tiku, Presiden Asosiasi Manufaktur Gas Industri All India menyayangkan adanya kabar penjarahan.

"Banyak insiden terjadi dalam beberapa hari terakhir dan dampaknya dirasakan rumah sakit yang begitu membutuhkan," kata Tiku.

Dr Sumit Ray mengungkapkan, kengerian virus corona terlihat dari pasien yang "meninggal dalam hitungan menit" karena kekurangan oksigen.

"Hampir semua rumah sakit di ujung tanduk. Jika oksigennya habis, maka para pasien terancam," kata dia kepada BBC.

Baca juga: Diguncang Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah India Larang Penggunaan Oksigen untuk Industri

Dr Ray menyatakan, hampir semua pasien butuh asupan napas yang tinggi. Karena itu jika oksigennya habis, mereka akan langsung mati.

Dilansir The Sun, saat ini "Negeri Bollywood" tengah mencatatkan rekor kasus harian selama empat hari beruntun.

Pada Minggu (25/4/2021), dinas kesehatan setempat melaporkan 349.691 penularan harian. Membuat total infeksinya di angka 16,96 juta.

Meroketnya kasus penularan disebabkan karena mutasi ganda, yang membuat corona menjadi lebih mematikan.

Namun, pakar berpendapat di Negara Bagian Bengal Barat, Maharashtra, dan Delhi berjibaku menghadapi mutasi tingkat tiga.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Capai Rekor Tertinggi 4 Hari Berturut-turut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com