Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Rusia: Alexei Navalny Tak Akan Dibiarkan Mati di Penjara

Kompas.com - 19/04/2021, 05:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com – Tokoh oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny, tidak akan dibiarkan meninggal di penjara.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrei Kelin kepada BBC pada Minggu (18/4/2021).

Baca juga: Kondisi Alexei Navalny Kritis di Penjara Rusia, Terancam Meninggal

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kondisi pengkritik vokal Presiden Rusia Vladimir Putin itu dilaporkan dalam keadaan kritis.

Para dokter khawatir Navalny bisa meninggal beberapa hari mendatang bila tidak segera diberi penanganan medis.

Navalny melancarkan aksi mogok makan selama 18 hari karena menuntut perawatan yang tepat untuk nyeri punggung akut dan kakinya yang mati rasa.

"Tentu saja, dia tidak akan dibiarkan meninggal di penjara, tetapi saya dapat mengatakan bahwa Navalny berperilaku seperti penjahat," kata Kelin.

Baca juga: Dilarang Akses Alquran, Alexei Navalny Bersumpah Tuntut Petugas Penjara

Kelin menambahkan, Navalny melakukan itu semua untuk menarik perharian publik sebagaimana dilansir AFP.

"Jika dia bersikap normal, dia akan memiliki kesempatan untuk dibebaskan lebih awal," tambah Kelin.

Navalny ditangkap ketika setibanya di Rusia setelah menjalani perawatan intensif diduga karena diracun.

Navalny hampir meninggal dunia pada Agustus 2020 ketika dia diracuni dengan racun saraf, Novichock, saat naik pesawat terbang.

Baca juga: Rusia Disebut Mungkin Bunuh Alexei Navalny Perlahan-lahan dalam Penjara

Terbaru, para dokter mengatakan, hasil tes darah Navalny teranyar menunjukkan bahwa dia bisa menderita serangan jantung atau gagal ginjal kapan saja.

Sebanyak empat dokter, termasuk dokter pribadi Navalny, Anastasia Vasilyeva, menulis surat kepada petugas penjara guna meminta izin untuk segera menemuinya.

Salinan surat tersebut difoto dan diunggah Vasilyeva di Twitter.

Para dokter itu menulis, kadar potasium di dalam tubuh Navalny sangat rendah bahkan mencapai taraf yang kritis.

"Ini berarti gangguan fungsi ginjal dan masalah denyut jantung yang serius dapat terjadi setiap saat," jelas surat itu.

Baca juga: Disiksa di Penjara, Kaki dan Tangan Alexei Navalny Mati Rasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com