Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia-Ukraina Makin Tegang, Inggris Kirim Kapal Perangnya ke Laut Hitam

Kompas.com - 18/04/2021, 18:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Inggris akan mengerahkan armada kapal perangnya ke Laut Hitam di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.

Mengutip perwira senior Angkatan Laut Kerajaan Inggris, surat kabar Sunday Times melaporkan, kapal perang tersebut akan dikerahkan pada Mei.

Baca juga: Konflik Makin Memuncak, Rusia Tangkap Diplomat Ukraina

Pengerahan itu bertujuan untuk menunjukkan rasa solidaritas Inggris dengan Ukraina dan sekutu-sekutu NATO-nya sebagaimana dilansir Reuters.

Beberapa kapal perang yang dikerahkan ke Laut Hitam yakni satu unit kapal perusak Tipe 45 dan satu unit fregat Tipe 23.

Kapal perusak Tipe 45 dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat sedangkan fregat Tipe 23 merupakan anti-kapal selam.

Kedua kapal perang itu bakal meninggalkan gugus tugas kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Laut Mediterania, kemudian menuju melalui Bosphorus ke Laut Hitam.

Baca juga: Konflik dengan Ukraina Makin Panas, Rusia Batasi Pelayaran di Laut Hitam

Sejumlah jet tempur F-35B Lightning dan helikopter pemburu kapal selam Merlin akan disiagakan di kapal induk HMS Queen Elizabeth untuk mendukung kapal perang di Laut Hitam.

Ketegangan antara Moskwa dan Kiev semakin meningkat beberapa hari terakhir.

Rusia menumpuk pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina. Selain itu, terjadi bentrokan di timur Ukraina antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.

Pejabat di Kementerian Pertahanan Inggris tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca juga: Cegah Kapal Perang Asing Masuk Ukraina, Rusia Tutup Selat Kerch

Seorang Juru Bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kepada Sunday Times bahwa pemerintah Inggris bekerja sama dengan Ukraina untuk memantau situasi.

Selain itu, Inggris juga terus meminta Rusia untuk menurunkan ketegangan.

"Inggris dan sekutu internasional kami tak tergoyahkan dalam mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata juru bicara itu dikutip Sunday Times.

Baca juga: Redakan Ketegangan di Ukraina, Biden Tawarkan Putin untuk Bertemu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com