Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2021, 16:54 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Dinas Keamanan Federasi Rusia (FSB) menahan seorang diplomat Ukraina karena dituduh menerima informasi sensitif dari seorang warga Rusia.

Diplomat tersebut bernama Alexander Sosonyuk dan bertugas di Konsul Jenderal Ukraina di Saint Petersburg.

Baca juga: Konflik dengan Ukraina Makin Panas, Rusia Batasi Pelayaran di Laut Hitam

Penangkapan tersebut diumumkan FSB pada Sabtu (17/4/2021) sebagaimana dilansir AFP.

Dalam beberapa tahun terakhir Rusia memang kerap menahan sejumlah warga Ukraina karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata.

Namun, penahanan seorang diplomat jarang sekali terjadi dan dilihat sebagai tanda ketegangan yang meningkat tajam.

"Seorang diplomat Ukraina dari Konsul Jenderal Ukraina di Saint Petersburg, Alexander Sosonyuk, telah ditahan oleh FSB Rusia," kata FSB.

Baca juga: Cegah Kapal Perang Asing Masuk Ukraina, Rusia Tutup Selat Kerch

Dinas tersebut menambahkan, Sosonyuk telah ditangkap dan ditahan pada Jumat (16/4/2021).

Ukraina mengonfirmasi bahwa diplomat itu telah menghabiskan beberapa jam dalam tahanan dan sekarang kembali ke misi diplomatik Ukraina.

Badan intelijen dalam negeri Rusia mengatakan, Sosonyuk tertangkap basah bertemu dengan seorang warga Rusia saat dia berusaha menerima informasi yang "dirahasiakan".

"Kegiatan semacam itu tidak sesuai dengan status diplomatiknya dan jelas bersifat bermusuhan dengan Federasi Rusia," imbuh FSB.

Baca juga: Tegang dengan Ukraina, Rusia Tank Catnya dengan Garis Invasi

"Sesuai dengan hukum internasional, tindakan akan diambil terhadap diplomat asing itu," sambung FSB.

Di ibu kota Ukraina, Kiev, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menyebut insiden itu sebagai ketegangan yang memuncak antara kedua negara.

"Ini adalah provokasi lain di tengah aktivitas Rusia yang tidak stabil," kata Nikolenko kepada AFP.

Dia mengatakan, Kiev sedang menyelidiki insiden itu dan akan menanggapinya dalam waktu dekat.

Baca juga: Redakan Ketegangan di Ukraina, Biden Tawarkan Putin untuk Bertemu

Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan semakin meningkat antara Rusia dan Ukraina.

Kiev menuduh Moskwa mengerahkan pasukan di perbatasan dan berusaha untuk menghancurkan Ukraina.

Kiev sendiri telah memerangi kelompok separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina sejak 2014.

Bentrokan telah meningkat sejak awal tahun sekaligus melanggar gencatan senjata yang disepakati pada Juli 2020.

Kekhawatiran meningkat bahwa konflik itu dapat kembali menjadi pertempuran yang lebih luas dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta bantuan dari Barat.

Baca juga: NATO Minta Rusia Hentikan Eskalasi Militer di Ukraina untuk Cegah Konflik Meluas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com