Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegang dengan Ukraina, Rusia Tank Catnya dengan "Garis Invasi"

Kompas.com - 15/04/2021, 21:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia dilaporkan mengecat tank mereka dengan "garis invasi" di tengah ketegangan dengan Ukraina.

Momen itu nampak ketika konvoi kendaraan angkut personel BTR 60 melintas di Region Astrakhan, sekitar 560 km dari perbatasan.

Garis serupa yang dibuat tentara "Negeri Beruang Merah" nampak ketika Uni Soviet menginvasi Cekoslovakia di 1968.

Baca juga: Redakan Ketegangan di Ukraina, Biden Tawarkan Putin untuk Bertemu

"Garis invasi" itu dibuat untuk memudahkan Rusia mengidentifikasi kendaraan lapis baja mereka sendiri, karena musuh juga memakai jenis yang sama.

Dilansir Daily Mail Kamis (15/4/2021), tanda itu juga muncul di militer Soviet selama era Perang Dingin.

Tak pelak, adanya garis tersebut membuat suasana semakin tegang di perbatasan Ukraina, yang membuat negara Barat juga waswas.

Kremlin memobilisasi sekitar 80.000 tentara diperkuat ratusan unit kendaraan lapis baja dan tank ke perbatasan.

Sumber di Ukraina mengungkapkan, mereka yakin bahwa jumlah itu akan bertambah lagi 30.000 orang dalam waktu dekat.

Keyakinan itu muncul berdasarkan laporan intelijen dan citra satelit terkait pergerakan pasukan lawan.

Baca juga: NATO Minta Rusia Hentikan Eskalasi Militer di Ukraina untuk Cegah Konflik Meluas

Adapun Kementerian Pertahanan Ukraina mengeklaim, Moskwa bisa saja memindahkan nuklirnya ke Semenanjung Crimea.

Jika benar, itu adalah provokasi terbesar "Negeri Beruang Merah" yang bisa berujung kepada perang besar.

Awal pekan ini, Presiden Joe Biden melakukan perbincangan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pembicaraan itu, Biden meminta Putin untuk menurunkan ketegangan sembari menawarkan pertemuan kepadanya.

"Ini adalah langkah penting, kabar di tengah situasi global saat ini," jelas Konstantin Kosachev, ketua komite luar negeri di parlemen Rusia.

Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov menerangkan, mereka tengah "mempelajari" tawaran yang diajukan Washington.

Baca juga: Rusia Tuduh AS dan NATO Jadikan Ukraina Tong Mesiu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com