Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tegang dengan Ukraina, Rusia Tank Catnya dengan "Garis Invasi"

Momen itu nampak ketika konvoi kendaraan angkut personel BTR 60 melintas di Region Astrakhan, sekitar 560 km dari perbatasan.

Garis serupa yang dibuat tentara "Negeri Beruang Merah" nampak ketika Uni Soviet menginvasi Cekoslovakia di 1968.

"Garis invasi" itu dibuat untuk memudahkan Rusia mengidentifikasi kendaraan lapis baja mereka sendiri, karena musuh juga memakai jenis yang sama.

Dilansir Daily Mail Kamis (15/4/2021), tanda itu juga muncul di militer Soviet selama era Perang Dingin.

Tak pelak, adanya garis tersebut membuat suasana semakin tegang di perbatasan Ukraina, yang membuat negara Barat juga waswas.

Kremlin memobilisasi sekitar 80.000 tentara diperkuat ratusan unit kendaraan lapis baja dan tank ke perbatasan.

Sumber di Ukraina mengungkapkan, mereka yakin bahwa jumlah itu akan bertambah lagi 30.000 orang dalam waktu dekat.

Keyakinan itu muncul berdasarkan laporan intelijen dan citra satelit terkait pergerakan pasukan lawan.

Adapun Kementerian Pertahanan Ukraina mengeklaim, Moskwa bisa saja memindahkan nuklirnya ke Semenanjung Crimea.

Jika benar, itu adalah provokasi terbesar "Negeri Beruang Merah" yang bisa berujung kepada perang besar.

Awal pekan ini, Presiden Joe Biden melakukan perbincangan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pembicaraan itu, Biden meminta Putin untuk menurunkan ketegangan sembari menawarkan pertemuan kepadanya.

"Ini adalah langkah penting, kabar di tengah situasi global saat ini," jelas Konstantin Kosachev, ketua komite luar negeri di parlemen Rusia.

Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov menerangkan, mereka tengah "mempelajari" tawaran yang diajukan Washington.

Gestur lain melunaknya Biden adalah pembatalan rencana untuk mengerahkan dua kapal perang AS ke Laut Hitam.

Sebelumnya, Turki selaku pengelola Selat Bosporus pekan lalu mengonfirmasi dua kapal AS, USS Donald Cook dan USS Roosevelt, meminta izin untuk masuk.

Namun, Ankara kemudian menyatakan Kedutaan Besar AS di Ankara memberi tahu soal pembatalan tersebut tanpa menjelaskan alasannya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan, mereka tidak akan menjadi ancaman bagi Kiev.

Shoigu berujar, keberadaan pasukan mereka adalah respons terhadap Organisasi Kerja Sama Atlantik Utara (NATO) yang mengumpulkan militernya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/15/212202970/tegang-dengan-ukraina-rusia-tank-catnya-dengan-garis-invasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke