Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Nyata untuk Taiwan, AS Kirim Delegasi Tak Resmi ke Taipei

Kompas.com - 14/04/2021, 11:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memutuskan untuk mengirim delegasi tidak resmi ke Taiwan pada Rabu (14/4/2021).

Delegasi yang dikirim ke Taiwan adalah para mantan pejabat AS sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: China Beri Peringatan AS: Jangan Main Api soal Taiwan

Delegasi tersebut adalah mantan Senator AS Christopher Dodd, mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Richard Armitage, dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS James Steinberg.

Keputusan tersebut dianggap sebagai sinyal dukungan untuk Taiwan di tengah ancaman yang semakin meningkat dari China.

Taiwan mengatakan bahwa Dodd, Armitage, dan Steinberg akan mendarat di Taipei pada Rabu sore waktu setempat.

"Sekali lagi, kunjungan ini menunjukkan hubungan yang kuat antara Taiwan dan Amerika Serikat," kata Juru Bicara Kantor Kepresidenan Taiwan Xavier Chang.

Baca juga: Jaga-jaga Perang Lawan China, Taiwan Modernisasi Alutsista

"(Hubungan) itu kuat seperti batu," sambung Chang. Sekitar 23 juta rakyat Taiwan hidup di bawah ancaman invasi China.

China mengeklaim pulau itu sebagai miliknya dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti.

Beijing menggunakan tekanan diplomatik, ekonomi, dan militer untuk menjaga agar Taiwan tetap terisolasi di panggung dunia.

Selama setahun terakhir, tekanan China terhadap Taiwan semakin meningkat pesat.

Baca juga: Lakukan Serbuan Terbesar, China Terbangkan 25 Jet Tempur dan Pengebom ke Taiwan

Jet-jet tempur China dan pesawat pengebom berkemampuan nuklir melanggar zona pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari.

Pada Senin (12/4/2021), rekor terpecahkan setelah 25 pesawat militer China melanggar zona pertahanan Taiwan.

Washington secara diplomatis sebenarnya mengakui Beijing daripada Taipei di kancah internasional sejak 1979.

Kendati demikian, AS tetap mempertahankan hubungannya dengan Taiwan. Pemerintah AS juga terikat oleh keputusan Kongres AS untuk menjual senjata ke pulau itu.

Baca juga: AS Peringatkan China agar Tak Macam-macam di Filipina dan Taiwan

Mantan Presiden AS Donald Trump telah meningkatkan kontak dan kunjungan pejabat AS ke Taiwan ketika hubungan antara Washington dan Beijing memanas karena sejumlah masalah.

Biden telah menjelaskan bahwa dia ingin bekerja sama dengan China untuk tujuan umum seperti perubahan iklim.

Tetapi kekhawatiran tentang China di bawah pemerintahan Xi Jinping telah menjadi masalah bipartisan yang langka di Washington.

Biden lantas mempertahankan garis keras terhadap Beijing atas catatan hak asasi manusia dan ancamannya terhadap Taiwan.

Baca juga: Lagi, China Kirim 15 Pesawatnya Langgar Zona Pertahanan Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com