Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Wabah Covid-19 Masih Jauh dari Selesai

Kompas.com - 13/04/2021, 11:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kebingungan dan rasa puas diri membuktikan wabah Covid-19 masih jauh dari selesai.

Namun menurut Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, pandemi ini bisa dikendalikan jika protokol kesehatan ditegakkan.

"Kami ingin masyarakat, ekonomi dibuka lagi, dengan perdagangan dan perjalanan juga dilanjutkan," jelas Tedros.

Baca juga: China Tuduh Balik AS Lakukan Manipulasi Politik atas Kritik Laporan Asal-usul Covid-19 WHO

Meski begitu, menurutnya, Unit Perawatan Intensif (ICU) di sejumlah negara sudah penuh dengan korban terus berjatuhan.

"Wabah Covid-19 ini masih jauh dari selesai. Meski begitu, kita punya banyak alasan untuk optimistis," kata dia.

Tedros menerangkan, di antaranya adalah jumlah kasus dan korban meninggal yang menurun dalam dua bulan pertama.

Kepala WHO sejak 2017 itu menuturkan, penurunan itu menunjukkan virus corona dan variannya bisa ditangani.

Menurut Tedros, adanya penularan disebabkan kebingungan, rasa puas diri, dan inkonsistensi penerapan kebijakan kesehatan di publik.

Saat ini, India menggeser Brasil sebagai negara dengan kasus corona tertinggi kedua dunia setelah AS.

Baca juga: WHO: Kemungkinan Kebocoran Laboratorium Tidak Bisa Dikesampingkan

Di tengah upaya meredam gelombang kedua, mereka berusaha memberikan 105 juta dosis vaksin ke 1,4 miliar penduduknya.

Ketua tim WHO untuk corona, Maria van Kerkhove, berujar wabah tersebut tumbuh secara eksponensial.

Dia menjabarkan terdapat kenaikan 9 persen kasus pada pekan lalu, grafik meningkat selama tujuh pekan beruntun, dan 5 persen kenaikan kasus kematian.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

Dilansir Reuters via Channel News Asia Senin (12/4/2021), Tedros menyoroti ada negara yang restorannya sudah penuh.

Kemudian pasarnya dibuka dengan pelanggan kurang memperhatikan protokol. Padahal, penularan di sana relatif tinggi.

"Beberapa orang mengambil pendekatan selama mereka masih muda, maka tak masalah mereka terinfeksi Covid-19," keluhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com