WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setahun telah berlalu sejak lockdown Covid-19 di mulai, krisis ekonomi menghantui banyak orang hingga hanya dapat menunggu bantuan federal.
Namun bagi miliarder Amerika, kesulitan itu tidak berlaku. Mereka masih terus menikmati rekor keuntungan selama setahun pandemi Covid-19, seperti Elon Musk dari Tesla, Jeff Bezos dari Amazon, Mark Zuckerberg dari Facebook, Daniel Gilbert dari Quicken Loans, Larry Ellison dari Oracle, serta Larry Page dari Google.
Melansir Daily Mail pada Sabtu (27/3/2021), sejak Maret 2020, kekayaan gabungan dari miliarder tersebut telah meningkat lebih dari 1,3 triliun dollar AS (Rp 18,7 kuadriliun), atau 44,6 persen.
Baca juga: Akibat Pandemi, Perusahaan Roti Berusia 170 Tahun Akhirnya Tutup
Miliarder ini sekarang memiliki kekayaan bersih gabungan 4,3 triliun dollar AS (Rp 62 kuadriiliun), menurut laporan Fast Company.
Mereka yang menikmati pertumbuhan kekayaan terbesar antara 18 Maret 2020 dan 18 Januari 2021, menurut data yang disusun oleh Institute for Policy Studies dan American for Tax Fairness yang diterbitkan oleh Forbes.
Menurut laporan itu, kekayaan Elon Musk dari Tesla meningkat 154 miliar dollar AS (Rp 2,2 kuadriliun), sementara Jeff Bezos dari Amazon menghasilkan 68,5 miliar dollar AS (Rp 987,3 triliun).
Mark Zuckerberg tumbuh 37,3 miliar dollar AS (Rp 537,6 triliun), sementara Daniel Gilbert, dari Quicken Loans, menghasilkan 35 miliar dollar AS (Rp 504 triliun).
Baca juga: Pandemi Covid-19 Membuat Bisnis Prostitusi Legal di Nevada Menjadi Tabu
Peningkatan pendapatan Larry Ellison dari Oracle yang menghasilkan 27,8 miliar dollar AS (Rp 400,7 triliun) dan Larry Page dari Google sebesar 25,4 miliar dollar AS (Rp 366 triliun).
Lima belas miliarder, termasuk Musk Tesla, Bezos Amazon, dan Zuckerberg dari Facebook mengalami peningkatan gabungan sebesar 563 miliar dollar AS (Rp 8,1 kuadriliun) sejak 18 Maret 2020, ketika penguncian Covid-19 dimulai.
Hingga 18 Maret 2021, Musk mengalami peningkatan kekayaan pribadi sebesar 559 persen, atau 137,5 miliar dollar AS (Rp 1,2 triliun), dibandingkan periode yang sama pada 2020, Fast Company melaporkan.
Pada tahun yang sama, hampir 80 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan. Pada 27 Februari 2021, 18 juta menjadi pengangguran.
Setahun setelah wabah pandemi Covid-19, miliarder masih menikmati pertumbuhan kekayaan, sementara 43 nama baru telah bergabung dengan klub miliarder nasional sejak pandemi dimulai.
Baca juga: Karena Pandemi, Aktris Bollywood Jadi Perawat, Terinfeksi Covid-19 lalu Kena Stroke
Rata-rata, kekayaan 15 miliarder terkaya meningkat 58,7 persen antara Maret dan Januari. Sementara beberapa, seperti Musk, naik lebih dari 500 persen, menurut laporan Forbes.
Peningkatan kekayaan besar-besaran di antara orang-orang terkaya itu tidak dirayakan oleh semua orang sebagai kemenangan ekonomi.
"Para pencari keuntungan pandemi mengambil keuntungan tak terduga dari kekayaan selama masa penderitaan yang meluas bagi mayoritas orang," kata Chuck Collins, direktur Program tentang Ketidaksetaraan dan Kebaikan Umum di Institute for Policy Studies, dalam sebuah pernyataan.