LAS VEGAS, KOMPAS.com - Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Nevada yang bergantung pada turis memiliki daya tarik tersendiri.
Nevada adalah satu-satunya tempat di Amerika di mana seseorang mampu membayar secara legal untuk mendapatkan "layanan seks".
Namun, di tengah pandemi virus corona, meski negara bagian itu sudah "terbiasa dengan dosa", bisnis layanan seksual kini menjadi tabu.
Hampir setahun ini, rumah bordil telah ditutup, membuat para pekerja seks komersil menawarkan alternatif yang kurang menguntungkan dalam segi finansial.
Para pekerja seks kini menawarkan kencan online atau layanan pendamping non-seksual.
Baca juga: Ketika Rumah Bordil Terbesar Eropa Tumbang oleh Corona
Kebanyakan para pekerja seks berlisensi telah berjuang memenuhi syarat mereka agar mendapatkan tunjangan pengangguran sejak penutupan dimulai pada Maret 2020.
Beberapa dari mereka lebih memilih tertutup, menyembunyikan pekerjaan mereka, menawarkan seks secara ilegal.
Meskipun bisnis rumah bordil legal mungkin tampak tak sesuai dengan aturan jaga jarak sosial, pekerja seks dan pemilik rumah prostitusi itu membandingkan pekerjaan mereka dengan layanan kontak fisik dekat lainnya; terapi pijat dan layanan gigi.
Pekerja seks dan pemilik bisnis prostitusi mengatakan bordil harus diizinkan dibuka kembali dengan berbagai tindakan perlindungan seperti layanan pijat dan layanan gigi.
“Kami dapat dengan mudah melakukan pekerjaan dengan jarak satu lengan, sama seperti yang mereka lakukan di panti pijat, yang buka di negara bagian Nevada,” kata pekerja seks Alice Little dikutip Associated Press (AP).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan