Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Korupsi, Rumah Mantan Presiden Korsel Disita Pengadilan

Kompas.com - 23/03/2021, 19:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pengadilan Korea Selatan pada Selasa (23/2/2021) menyita rumah mantan presiden Park Geun-hye dan akan melelangnya, setelah dia gagal membayar denda 21,5 miliar won (Rp 274 miliar) karena korupsi.

Park didakwa pada 2017 lalu dijatuhi hukuman penjara 20 tahun, karena kasus penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Perwakilan dari Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul mengatakan ke AFP, Park melewati tenggat waktu bulan lalu dan rumahnya pun disita.

Baca juga: Dipenjara 17 Tahun, Eks Presiden Korsel Akan Habiskan Sisa Hidup di Balik Jeruji Besi

Mereka telah meminta penerima resmi untuk menjualnya di pelelangan umum, tambahnya.

Rumah dua lantai Park Geun-hye berlokasi di kawasan elite Seoul dan ditaksir bernilai 2,8 miliar won (Rp 35,7 miliar), ketika pengadilan membekukan asetnya pada 2018.

Park Geun-hye adalah presiden wanita pertama di "Negeri Ginseng". Dia menghadapi vonis total 22 tahun di balik jeruji besi, dan akan berusia 80-an tahun jika menyelesaikan hukumannya.

Baca juga: Setelah Dimakzulkan, Begini Akhir Drama Skandal Korupsi Mantan Presiden Korea Selatan

Skandal korupsi ini juga mengungkap skandal teman dekat Park, Choi Soon-sil, yang dituduh menerima suap dari perusahaan konglomerat termasuk Samsung Electronics, dengan imbalan perlakuan istimewa.

Pengganti Park, Moon Jae-in, naik jabatan karena terbantu dengan kasus pendahulunya yang membuatnya dimusuhi publik.

Keempat mantan presiden Korea Selatan yang masih hidup juga dipenjara karena pelanggaran pidana, biasanya setelah rival politik mereka melenggang ke istana kepresidenan.

Baca juga: Meninggal Dunia, Presiden Tanzania John Magufuli Pernah Klaim Pepaya Positif Corona dan Tegas Lawan Korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com