Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Berbulan-bulan Penundaan, Putin Akhirnya Umumkan Jadwal Vaksinasinya

Kompas.com - 23/03/2021, 17:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan mendapat vaksinasi virus corona pada Selasa (23/2/2021), beberapa bulan setelah vaksinasi dimulai secara luas di Rusia.

Oposisi Kremlin telah mengkritik Putin karena tidak melakukan vaksinasi pribadi, di tengah kampanye vaksin yang relatif lambat di Rusia. Keengganannya ini dituding berkontribusi pada meluasnya keraguan masyarakat soal vaksin tersebut.

Sejauh ini, hanya 4,3 persen dari 146 juta penduduk Rusia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Capaian itu tertinggal dari sejumlah negara dalam hal tingkat vaksinasi.

Survei oleh lembaga independen terkemuka Rusia, Levada Center, menunjukkan jumlah orang Rusia yang enggan divaksinasi dengan Sputnik V. Persentasenya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, yaitu menjadi 62 persen pada Februari dari 58 persen pada Desember.

Kremlin mengatakan tidak melihat hubungan antara Putin yang tidak divaksinasi dan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19 Rusia.

Tapi pada Senin (22/3/2021), Putin mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat pemerintah dan pengembang vaksin bahwa dia akan mendapatkan vaksin "besok", Selasa (23/3/2021) melansir AP.

Baca juga: Kabar “Perburuan” Putin Bocor, Inggris Tingkatkan Pengamanan

Presiden berusia 68 tahun itu tidak menyebutkan vaksin virus corona mana yang akan digunakan dari tiga yang diizinkan di Rusia.

Otoritas Rusia telah memberikan persetujuan regulasi untuk tiga vaksin yang dikembangkan di dalam negerinya.

Sputnik V telah disetujui Agustus lalu, meski banyak perdebatan di dalam negeri dan dari kritik di luar negeri. Pasalnya pada saat itu, vaksin tersebut baru diuji coba pada beberapa lusin orang.

Tetapi, sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris The Lancet menunjukkan Sputnik V efektif 91 persen.

Vaksin ini tampaknya mencegah individu yang diinokulasi mengalami sakit parah karena Covid-19. Namun, masih belum jelas apakah vaksin dapat mencegah penyebaran penyakit.

Dua vaksin Rusia lainnya, EpiVacCorona dan CoviVac, juga telah menerima persetujuan penggunaan darurat sebelum menyelesaikan uji coba tahap akhir. Padahal para ahli menilai tahapan itu penting, untuk memastikan keamanan dan keefektifannya, sejalan dengan protokol ilmiah yang ditetapkan.

EpiVacCorona masih menjalani uji coba tahap akhir, sementara CoviVac akan memulainya pada Maret. Tidak ada data tentang kemanjuran kedua vaksin ini yang telah dirilis.

Baca juga: Putin Keluarkan “Daftar Pembunuhan” Baru, Targetkan Enam Orang yang Tinggal di Inggris

Juru bicara Putin Dmitry Peskov juga tidak mengatakan vaksin mana yang akan diterima Pimpinan Kremlin itu. Dia hanya mengatakan bahwa "semuanya baik dan dapat diandalkan."

Menurut Presiden Rusia, 6,3 juta orang di Rusia telah menerima setidaknya satu suntikan, dan lebih dari 4,3 juta telah mendapatkan dua dosis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com