Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Berbulan-bulan Penundaan, Putin Akhirnya Umumkan Jadwal Vaksinasinya

Kompas.com - 23/03/2021, 17:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Putin mengatakan 60 persen orang dewasa Rusia perlu divaksinasi untuk mencapai herd immunity, yang membutuhkan total 69,8 juta vaksin.

Pada 17 Maret, sekitar 8,9 juta set dua dosis Sputnik V telah dirilis ke seluruh Rusia. Termasuk juga lebih dari 115.000 set EpiVacCorona dua dosis, kata pemimpin Rusia itu.

"Hari ini kami dengan yakin dapat mengatakan ... bahwa vaksin Rusia benar-benar dapat diandalkan dan aman. Ini adalah kesuksesan mutlak dari para ilmuwan dan spesialis kami,” kata Putin.

Putin dan juru bicaranya telah berulang kali ditanya mengapa presiden belum divaksinasi sejauh ini.

Pada Desember, pemimpin Rusia itu mengatakan Sputnik V tidak direkomendasikan kepada orang-orang untuk usia tertentu, dan menambahkan bahwa vaksin belum menjangkau orang-orang seperti dirinya.

Pada saat itu, suntikan hanya ditawarkan kepada orang-orang yang berusia 18 hingga 60 tahun.

Tetapi dalam waktu kurang dari dua minggu setelah pernyataan Putin, otoritas kesehatan Rusia mengizinkan penggunaan vaksin untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Baca juga: Disebut Pembunuh oleh Biden, Putin Balas dengan Pepatah

Bulan lalu, surat kabar Kommersant Rusia melaporkan bahwa Putin mungkin akan divaksinasi pada akhir musim panas atau awal musim gugur.

Surat kabar tersebut mengutip Putin yang mengatakan kepada manajer media Rusia pada pertemuan tertutup, bahwa dia tidak ingin melakukannya demi publisitas di depan kamera, dan bahwa dia sudah memiliki jadwal vaksinasi.

Peskov mengatakan pada Senin (22/3/2021) bahwa dia tidak "berharap" vaksinasi Putin pada Selasa "menjadi acara publik."

Rusia secara aktif memasarkan Sputnik V ke luar negeri, meskipun peluncurannya lambat di dalam negeri. Beberapa analis melihat itu sebagai upaya untuk mencetak poin geopolitik.

Lusinan negara telah menyetujui penggunaan Sputnik V dan menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk mendapatkan pengiriman vaksin tersebut.

Ekspor vaksin tersebut nyatanya bukannya tanpa penundaan. Muncul juga pertanyaan apakah Moskwa memiliki kapasitas untuk memenuhi janjinya.

Rusia menggunakan Dana Investasi Langsung negaranya untuk meningkatkan produks vaksin tersebut. Kremlin juga menandatangani perjanjian dengan perusahaan farmasi di beberapa negara, termasuk India, Korea Selatan, Brasil, Turki dan terakhir Italia.

Putin mengatakan pada Senin (22/3/2021), perjanjian semacam itu berjumlah total 700 juta vaksin setahun.

“Geografi penggunaan Sputnik V Rusia secara aktif berkembang. Meskipun ada upaya dengan sengaja mendiskreditkan vaksin kami, berbagai hoax yang terkadang benar-benar tidak masuk akal. Tebih banyak negara di seluruh dunia yang menyatakan minat pada vaksin kami, ”kata Putin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com