Varian ini sekarang mencapai lebih dari 60 persen infeksi.
Polandia telah memiliki lebih dari dua juta infeksi terkonfirmasi, dan hampir 49.000 kematian, menurut Johns Hopkins.
Pada Jumat (19/3/2021) otoritas Jerman menyatakan tengah mengklasifikasikan negara tetangganya Polandia sebagai berisiko tinggi.
Artinya, mulai Minggu, siapa pun yang melintasi perbatasan dari Polandia harus memberikan tes virus corona negatif.
Baca juga: Sejumlah Negara di Eropa Kembali Gunakan Vaksin Virus Corona AstraZeneca
Ada jaminan dari regulator obat-obatan Eropa bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif. Tapi beberapa negara tetap enggan melanjutkan kampanye dengan vaksin tersebut.
Otoritas kesehatan Finlandia telah mengumumkan penghentian penggunaan vaksin, yang akan berlangsung setidaknya seminggu.
Langkah tersebut, mengikuti dua laporan pembekuan darah pada pasien yang telah menerima suntikan di negara tersebut. Ini disebut dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
Sementara itu, Swedia, Denmark dan Norwegia mengatakan pada Jumat (19/3/2021), membutuhkan lebih banyak waktu untuk menentukan melanjutkan inokulasi AstraZeneca atau tidak.
Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, dan Belanda termasuk di antara negara-negara yang telah memulai kembali kampanye vaksinasi AstraZeneca mereka.
Otoritas kesehatan di Perancis telah merekomendasikan agar vaksin hanya diberikan kepada orang yang berusia 55 tahun ke atas.
Baca juga: Polemik Vaksin Sputnik V, Produsen Tuntut Uni Eropa karena Kasus Ini
Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) mengkaji suntikan tersebut. setelah 13 negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin. Mereka khawatir dengan adanya kasus pembekuan darah.
Namun ditemukan bahwa vaksin itu "tidak terkait" dengan risiko penggumpalan yang lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak negara-negara terus menggunakan vaksin AstraZeneca.
Pada Jumat (19/3/2021), para ahli di WHO mengatakan vaksin itu memiliki "potensi luar biasa untuk mencegah infeksi dan mengurangi kematian di seluruh dunia".
"Data yang tersedia tidak menunjukkan peningkatan keseluruhan dalam kondisi pembekuan seperti trombosis vena dalam atau emboli paru setelah pemberian vaksin Covid-19," kata Komite Penasihat Global untuk Keamanan Vaksin WHO dalam sebuah pernyataan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.