Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Meghan Tak Percaya dengan Cerita Anaknya, Sebut Itu Berlebihan

Kompas.com - 09/03/2021, 21:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Ayah Meghan Markle, Thomas Markle, pada Selasa (9/3/2021) berkata, tak percaya dengan cerita anaknya di wawancara dengan Oprah Winfrey, dan menyebut itu berlebihan.

Ia merasa putrinya membesar-besarkan masalah rasialisme di keluarga Kerajaan Inggris.

Thomas berkata ke ITV, bahwa obrolan dua jam Harry dan Meghan bersama Oprah Winfrey terlalu berlebihan dan tak yakin ada keluarga kerajaan yang mengajukan pertanyaan konyol tentang warna kulit Archie saat lahir.

Baca juga: Anak Perempuan Meghan dan Harry Kemungkinan Tidak Akan Diberi Nama Diana, Ini Alasannya

Mantan direktur tata cahaya pemenang Emmy berusia 76 tahun itu diwawancarai di rumahnya di Meksiko, oleh Piers Morgan salah satu kritikus Meghan yang paling keras dan mantan editor tabloid.

"Mereka (Harry dan Meghan) terlalu berlebihan dengan cerita-cerita ini ke Oprah dan seharusnya menunggu, mengingat usia ratu dan (Pangeran) Philip," katanya tentang acara CBS yang disiarkan pada Minggu (7/3/2021) itu.

Nenek Harry, Ratu Elizabeth II kini berusia 94 tahun dan suaminya, Pangeran Philip (99) sedang dirawat di rumah sakit karena sakit jantung.

Thomas Markle tidak percaya dengan cerita Harry dan Meghan, yang berkata ada anggota keluarga kerajaan anonim bertanya seberapa gelap kulit bayi mereka nantinya.

Baca juga: 5 Pengakuan Penting Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Wawancara Oprah Winfrey

"Semua tentang warna dan seberapa gelap bayinya itu omong kosong," ungkap Thomas yang berkulit putih dan menikahi ibu Meghan yang berkulit hitam.

"Saya menebak dan berharap itu hanya pertanyaan konyol dari seseorang. Saya tidak merasa keluarga Kerajaan Inggris itu rasialis," lanjutnya dikutip dari AFP.

Thomas Markle juga kesal dengan pengakuan Meghan uang ingin bunuh diri setelah menjadi keluarga kerajaan pada 2018.

"Seandainya saya tahu dia punya masalah psikologis, saya akan selalu ada untuknya," katanya.

Namun, dia juga mengklaim Meghan tidak dekat dengan keluarganya di Amerika Serikat (AS) dan tidak punya siapa-siapa untuk dihubungi.

Baca juga: Pengakuan Meghan Markle Berpotensi Lebih Berbahaya Dibanding Putri Diana bagi Kerajaan Inggris

Thomas Markle berpisah dari ibu Meghan, Doria Ragland, ketika si anak gadis masih muda.

Ragland sempat hadir di pesta pernikahan Meghan di Kastil Windsor dan minum teh dengan ratu, tetapi Meghan putus kontak dengan Thomas tak lama kemudian.

Thomas Markle tidak datang ke acara itu karena akan operasi jantung.

"Mereka tidak peduli jika saya mati," katanya seraya berkata ingin bertemu Meghan, Harry, dan Archie yang sekarang tinggal di California setelah keluar dari tugas-tugas Kerajaan Inggris.

Baca juga: Ramai soal Archie Tak Bisa Jadi Pangeran, Begini Aturannya di Kerajaan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com