Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Militer Turki Kecelakaan, 11 Tentara Tewas

Kompas.com - 05/03/2021, 11:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com – Sebanyak 11 tentara Turki dalam kecelakaan helikopter militer akibat cuaca buruk pada Kamis (4/3/2021).

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Turki sebagaimana dilansir dari AFP. Helikopter tersebut jatuh di wilayah tenggara Turki.

Siaran televisi dari lokasi kecelakaan menunjukkan, tanah diselimuti salju dan jarak pandang terhambat oleh awan tebal di wilayah pegunungan.

Anggota parlemen partai AKP yang berkuasa Tolga Agar menulis di Twitter bahwa Letnan Jenderal Osman Erbas termasuk di antara korban tewas.

Baca juga: Seorang Polisi di Inggris Intip Mantan Model yang Sedang Telanjang Pakai Helikopter

Erbas secara resmi terdaftar sebagai kepala Korps 8 tentara Turki. Helikopter tersebut jatuh dan hilang di Provinsi Bitlis.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada putra Erbas, Yigitalp, dan keluarganya melalui panggilan telepon, kata kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, kontak terakhir dengan helikopter tersebut terjadi sekitar 30 menit setelah lepas landas.

Awalnya, jumlah korban tewas dilaporkan sebanyak sembilan orang dan empat lainnya luka-luka.

Baca juga: 7 Pasukan Penjaga Perdamaian Internasional Tewas dalam Insiden Helikopter Jatuh di Mesir

Pada Kamis malam waktu setempat, Kementerian Pertahanan Turki merevisi bahwa jumlah korban tewas menjadi 11 orang.

"Saya berdoa memohon belas kasihan Allah bagi sembilan martir kami. Rasa sakit yang kami rasakan luar biasa," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, di Twitter.

Laporan media Turki mengatakan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, dan tokoh militer senior sedang melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan itu.

Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) segera menyampaikan belasungkawa kepada sekutu NATO tersebut.

Baca juga: Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Rusia di Perbatasan Armenia

"Kami berbagi kesedihan mendalam Turki atas hilangnya sembilan personel militer di Bitlis," kata duta besar Turki untuk Uni Eropa Nikolaus Meyer-Landrut.

"Kami bersama keluarga dari semua yang terkena dampak, dan kami mengharapkan pemulihan yang cepat bagi yang terluka," kata Kedutaan AS dalam sebuah twit.

Sumber diplomatik Turki mengatakan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyampaikan belasungkawa melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

Sumber tersebut menambahkan, Uni Eropa membersamai Turki atas nama solidaritas.

Baca juga: Naik Helikopter, Trump Dibawa ke RS Militer Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, kecelakaan itu melibatkan helikopter Cougar tetapi tidak memberikan rincian tentang model tersebut.

Keluarga helikopter serba guna Cougar dikembangkan oleh Perancis dan sekarang diproduksi oleh Airbus.

Kecelakaan itu terjadi di wilayah di mana pasukan Turki secara teratur melakukan operasi militer terhadap milisi Kurdi.

Pada 2017, sebuah helikopter militer jatuh di tenggara Provinsi Sirnak, dekat perbatasan Turki dengan Suriah dan Irak, menewaskan 13 tentara.

Baca juga: Berjuang Memadamkan Kebakaran California, Pilot Helikopter Tewas Terjatuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com