Orang yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksin Perancis juga mendukungnya, dengan mengatakan telah menerima "pemberitaan yang buruk" secara tidak adil.
Sekitar 3 juta orang sejauh ini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 di Perancis, dibandingkan lebih dari 20 juta di Inggris. Padahal keduanya memiliki populasi yang kira-kira sama.
Perancis masih berjuang mengendalikan peningkatan tingkat infeksi di beberapa daerah. Jam malam nasional terus diberlakukan.
Bar, restoran, dan museum tetap ditutup. Veran mengatakan pihak berwenang minggu ini akan melihat apakah tindakan yang lebih keras, seperti lockdown, akan diperlukan di daerah yang terkena dampak buruk.
Baca juga: Orang Pertama yang Disuntik Vaksin AstraZeneca Diliputi Kegembiraan
Jerman juga prihatin bahwa suntikan AstraZeneca akan sia-sia dan ada seruan untuk memperluas jumlah kelompok prioritas yang dapat menerimanya. Hanya 240.000 dari 1,45 juta dosis yang telah digunakan hingga 23 Februari.
Pada Minggu (28/2/2021), seorang ahli imunologi senior Jerman, Carsten Watzl, mendesak negaranya untuk berubah pikiran dan mulai mengizinkan orang-orang yang berusia di atas 65 tahun menerima vaksin AstraZeneca.
Komisi vaksin Jerman saat ini sedang meninjau rekomendasinya dan Kanselir Angela Merkel mengatakan pekan lalu bahwa itu adalah "vaksin yang dapat dipercaya".
Bagaimana perkembangan data AstraZeneca?
Inggris telah menggunakan vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca, sebuah perusahaan farmasi Inggris-Swedia, dalam program imunisasi massal sejak Desember.
Pejabat kesehatan Inggris mengatakan itu memberikan "perlindungan tingkat tinggi" untuk segala usia.
Baca juga: Korea Utara Dikabarkan Meretas Perusahaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Vaksin covid-19 AstraZeneca mengurangi risiko penyakit serius hingga 80 persen.
Tidak seorang pun yang menerima vaksin Oxford dalam uji coba dirawat di rumah sakit atau menjadi sakit parah karena Covid-19.
Vaksin diberikan melalui dua suntikan ke lengan. Jeda suntikan keduaantara 4 dan 12 minggu setelah yang pertama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.