Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Pertama yang Disuntik Vaksin AstraZeneca Diliputi Kegembiraan

Kompas.com - 04/01/2021, 17:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Seorang pensiunan manajer berusia 82 tahun telah menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin virus corona dari Universitas Oxford dan AstraZeneca di luar uji klinis.

Pria lanjut usia (lansia) bernama Brian Pinker itu menerima suntikan vaksin virus corona pada Senin (4/1/2021) pukul 7.30 waktu setempat di Inggris.

Pinker mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca-Oxford itu di Rumah Sakit Churchill yang dioperasikan Universitas Oxford di Oxford, Inggris.

Pinker, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris bahwa suntikan vaksin virus corona itu akan memberinya ketenangan pikiran.

Baca juga: Thailand Pesan 2 Juta Vaksin Sinovac, Mulai Datang Bulan Depan

Lansia yang mengaku lahi dan besar di Oxford itu juga menantikan untuk merayakan ulang tahun pernikahannya ke-48 pada Februari.

“Saya sangat senang mendapatkan vaksin Covid-19 hari ini dan sangat bangga karena vaksin itu ditemukan di Oxford,” kata Pinker.

“Para perawat, dokter, dan staf, semuanya brilian hari ini dan saya sekarang benar-benar dapat menantikan ulang tahun pernikahan saya ke-48 dengan istri saya, Shirley,” imbuhnya.

Pinker disuntik vaksin Covid-19 dari AstraZeneca -Oxford oleh seorang perawat bernama Sam Foster sebagaimana dilansir dari The Guardian.

Baca juga: Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri, India Banjir Kritik

Sebagai orang pertama yang menyuntikkan vaksin virus corona dari AstraZeneca -Oxford di luar uji klinis, Foster mengaku bangga.

“Kami berharap dapat memvaksinasi lebih banyak pasien dan staf kesehatan dan perawatan dengan vaksin Oxford dalam beberapa pekan mendatang,” ujar Foster.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com