Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tragis 860 Sapi di Kapal Karim Allah, Tidak Makan Berhari-hari dan Akan Dibunuh

Kompas.com - 01/03/2021, 09:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Lebih dari 860 ekor sapi di kapal Karim Allah akan disuntik mati oleh otoritas Spanyol, karena dikhawatirkan mengidap penyakit bluetongue.

Keterangan itu disampaikan otoritas Spanyol pada Sabtu (27/2/2021), setelah kesehatan hewan-hewan ternak itu menjadi spekulasi dalam beberapa hari terakhir.

"Pemilik kapal harus tetap mengisolasi dan membunuh hewan sesuai peraturan yang berlaku," kata Kementerian Pertanian Spanyol yang dikutip Reuters.

Baca juga: Spanyol Minta 859 Ternak dari Kapal Karim Allah Dimusnahkan

Kapal dari Lebanon itu berlayar meninggalkan pelabuhan Cartagena di Spanyol pada Desember 2020 untuk menuju Turki guna menjual sapi jantan muda, menurut harian El Diario.

Namun, Turki tak mau menerima kapal Karim Allah karena khawatir sapi-sapi yang diangkutnya membawa penyakit bluetongue.

Penyakit yang ditularkan serangga itu menyebabkan sapi lesu dan mengalami pendarahan, tetapi tidak menular ke manusia.

Turki pun turut menyetop impor hewan hidup dari Spanyol.

Baca juga: Seekor Sapi Limosin Betina di Inggris Capai Harga Jual Termahal Rp 5 Miliar

Deutsche Welle (DW) melaporkan, sapi-sapi di kapal Karim Allah hendak dicarikan pembeli baru di Libya, tetapi ditolak berlabuh di Tripoli.

Negara-negara lain juga menolak Karim Allah berlabuh, yang membuat awak kapal kesulitan mencari pakan ternak.

"Kami hendak mencari pakan di Tunisia, tetapi mereka mengusir kami," kata pengacara Miguel Masramon yang mewakili pemilik kapal, Talia Shipping Line.

"Akhirnya kami berhasil mendapatkannya di Sisilia setelah sapi-sapi itu hanya minum air selama beberapa hari," katanya kepada kantor berita Marine Link.

Baca juga: Ilmu Sapi Jadi Materi Ujian Nasional di India

Pemilik kapal kecewa berat

Kapal Karim Allah akhirnya kembali ke Cartagena. Spanyol sempat melarangnya berlabuh, tetapi membatalkan keputusannya lalu menyuruh dokter hewan pemerintah memeriksa sapi-sapi tersebut.

Laporan dari dokter tidak mencantumkan penyakit bluetongue, tetapi mengindikasikan hewan-hewan ternak itu mengalami kelelahan perjalanan panjang.

Sekitar 85 persen di antaranya terinfeksi jamur dan sebagian besar terkena gangguan pencernaan.

Hewan-hewan itu juga tidak akan dijual ke mana pun, sehingga satu-satunya jalan keluar adalah membunuhnya, terang pihak berwenang.

Baca juga: Warga Digegerkan Kelahiran Sapi Berkaki 5, Dianggap Bawa Sial

Masramon mengecam keputusan itu, dengan mengatakan Spanyol tidak mengumpulkan sampel darah dan malah fokus ke kapalnya, bukan hewannya.

"Kami sangat kecewa dengan kinerja kementerian, karena mereka menjanjikan kami pemeriksaan kesehatan tetapi tidak melakukannya," katanya kepada El Diario.

Anggota Animal Rights Foundation yang pernah mengunjungi Karim Allah pada 2016 mengatakan, kondisi kapal buatan 1965 itu tidak layak untuk transportasi hewan dan membahayakan keselamatan.

Silvia Barquero dari Animal Equity menekan kementerian terkait melarang transportasi seperti itu, karena termasuk penganiayaan terhadap hewan.

Baca juga: India Ciptakan Chip dari Kotoran Sapi untuk Tangkal Radiasi Ponsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com