KOMPAS.com – Sebuah desa bernama Gummatapura di India memiliki tradisi unik setelah mengakhiri perayaan Diwali yakni perang kotoran sapi.
Para warga saling melempar kotoran sapi dalam acara yang disebut sebagai Gorehabba tersebut.
Dilansir dari Oddity Central, Jumat (20/11/2020), para warga terlebih dahulu mengumpulkan “amunisi” berupa kotoran sapi.
Baca juga: Warga Digegerkan Kelahiran Sapi Berkaki 5, Dianggap Bawa Sial
Kotoran sapi tersebut diambil dari para warga yang memiliki sapi. Kotoran-kotoran itu diambil dengan gerobak dan ditarik oleh hewan ternak.
Setelah itu, kotoran sapi tersebut dikumpulkan dan ditumpuk di kuil setempat. Jika dirasa cukup, kotoran sapi itu diberkati oleh para pendeta melalui sebuah ritual.
Sehabis diberkati, kotoran sapi yang telah trekumpul di kuil dipindahkan lagi ke lapangan terbuka di Desa Gummatapura.
Baca juga: Video Viral Anjing Pug Mungil Menggembala Sapi dengan Berani
Di sanalah pertempuran berlangsung. Para pria yang bertelanjang dada berkumpul, lalu saling lempar kotoran sapi kepada pria lainnya.
Saking banyaknya pria yang berpartisipasi dalam Gorehabba, kotoran sapi tersebut sampai beterbangan di mana-mana.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan, ada pria yang menggumpalkan kotoran sapi cukup besar kemudian dilemparkan kepada pria lainnya.
Baca juga: India Ciptakan Chip dari Kotoran Sapi untuk Tangkal Radiasi Ponsel
Bagi para pria yang ikut serta dalam Gorehabba, melempar dan dilempar kotoran sapi adalah sebuah kesenangan tersendiri.
Di sisi lain, mereka juga meyakini adanya manfaat yang terkandung dalam kotoran sapi tersebut.
Banyak warga percaya bahwa hanya dengan menyentuh kotoran sapi yang diberkati dengan tangan, mereka dapat sembuh dari semua penyakit.
Baca juga: Menteri Ini Yakin Kebal dari Covid-19 karena Lahir di Kotoran Sapi
Para warga percaya bahwa dewa mereka, Beereshwara Swamy, lahir dari kotoran sapi.
Sementara itu, di belahan dunia lain tepatnya di Spanyol, punya tradisi unik yakni perang tomat yang disebut sebagai La Tomatina.
Italia juga memiliki tradisi unik yakni perang buah jeruk di Kota Ivrea.
Baca juga: Sapi Hilang Picu Bentrokan Petani dan Penggembala, 10 Orang Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.