Imbasnya, Yerevan harus menyerahkan Nagorno-Karabakh yang dikuasai Azerbaijan, dengan pasukan Rusia datang untuk menjaga perdamaian.
Baca juga: PM Armenia Nikol Pashinyan Tolak Turun Jabatan, Oposisi Siap Gelar Pemogokan Nasional
Dilansir AFP Kamis (25/2/2021), perjanjian itu dianggap sebagai penghinaan nasional meski Pashinyan mengaku dia tak punya pilihan lain.
Dampaknya, ribuan orang langsung menyerbu kantor pemerintah pada malam sejak penandatanganan perjanjian tersebut.
Pashinyan sendiri menolak desakan dari berbagai kelompok untuk mengundurkan diri maupun menggelar pemilu dini.
Mantan editor koran berusia 45 tahun itu menjadi PM Armenia pada 2018, dan awalnya sempat menumbuhkan optimisme.
Tetapi, caranya menangani konflik membuat oposisi mengritik deras, termasuk dari Presiden Serzh Sarkisian.
Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Mulai Bertukar Tahanan Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.