Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Noor Inayat Khan, Mata-mata Bangsawan Muslim India yang Dibunuh Nazi

Kompas.com - 25/02/2021, 00:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Noor Inayat Khan adalah mata-mata Inggris selama Perang Dunia II. Ia seorang wanita keturunan penguasa Muslim abad ke-18, Sultan Tipu dari Mysore, yang tewas di tangan Nazi.

Khan, namanya mungkin tidak terlalu familier di telinga dan peran apa yang telah ia jalankan bersama Inggris, negara yang telah mencengkeram tanah leluhurnya.

Mungkin wajar, karena nama dan jejaknya sempat tidak disebutkan selama beberapa dekade, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada 28 Oktober 2020.

Sosok Khan terungkap turut berperan dalam perjuangan Eropa melawan Nazi, setelah Shrabani Basu, wanita kelahiran Kolkata, India menulis dan merilis buku biografi Khan, "Spy Princess, pada 2006.

Kini, nama Khan telah dihargai lebih pantas.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Harriet Tubman, Pembebas Perbudakan dan Mata-mata Brilian Kulit Hitam

Pada 2020, Inggris telah menganugerahi Khan Plakat Biru, sebuah penghormatan atas pengorbanannya sebagai Pemimpin Operasi Khusus (SOE) di Perancis.

Sebelumnya, pada 2014, sebuah perangko dikeluarkan untuk menghormatinya.

Pada 2012, patung Khan diresmikan di London oleh Putri Anne untuk menghormati kepahlawanannya dalam perang.

Khan secara anumerta telah dianugerahi George Cross, penghargaan sipil tertinggi Inggris, pada 1949.

Pada 1946 mendpatkan Croix de Guerre Perancis, penghargaan militer yang diberikan oleh Perancis.

Perjuangan Khan sebagai perempuan berdaya dalam memata-matai Nazi di mulai pada 1942, ketika ia bergabung dengan SOE, seperti yang dilansir dari The Better India pada 2017.

SOE adalah organisasi rahasia Perang Dunia II Inggris, yang membantu geraakan perlawnaan lokal, memata-matai musuh, dan menyabotase pengaturan di wilayah yang dikuasai musuh.

Meski awalnya ia diragukan untuk dapat bergabung dalam SOE, tapi ia dengan cepat menjadi mahir dalam pekerjaan memata-matai.

Ia bersemangat untuk menjatuhkan Nazi.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sarah al-Amiri di Balik Misi ke Mars UEA Pertama

Wanita kelahiran Moskwa pada 1 Januari 1914, Khan memiliki nama kode Madeleine, yang merupakan karakter dari salah satu karya tulisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com