Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Sarah al-Amiri di Balik Misi ke Mars UEA Pertama

Kompas.com - 10/02/2021, 17:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

ABU DHABI, KOMPAS.com - Sarah al-Amiri, apakah kamu tahu siapa dia? Profil Sarah al-Amiri adalah perempuan berdaya yang menjadi menteri muda bidang Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut, yang berada di balik peluncuran satelit Uni Emirat Arab (UEA) ke Mars.

Usianya baru 34 tahun saat UEA berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa pertamanya bernama "al-Amal" atau dikenal secara internasional dengan nama "Hope", menuju Mars, pada 20 Juli lalu dari Jepang.

Saat ini, wahana antariksa pertama UEA itu sudah dekat dengan Mars. Pesawat itu bergerak dengan kecepatan lebih dari 120.000 km/jam supaya dapat ditangkap oleh gravitasi Planet Merah, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Selasa (9/2/2021).

Sejak kecil, Sarah yang tumbuh besar di ibu kota Abu Dhabi, memiliki ketertarikan dengan luar angkasa. Namun, saat itu negara UEA tampak masih jauh dari kemungkinan mencapai angkasa.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Elon Musk, Miliuner Seberangi Benua Kejar Mimpi Sampai ke Mars

Terpesona sejak kecil

Sebagai seorang anak muda yang meneliti gambar galaksi yang jauh, Amiri terpesona oleh "jumlah bintang, tata surya, planet, objek yang ada di luar sana yang secara numerik tidak dapat kita pahami".

"Tapi, yang lebih penting adalah cara para ilmuwan menjelajahinya, baik dengan teleskop, pesawat ruang angkasa, gambar radio," kata Sarah kepada AFP.

Pada saat itu Abu Dhabi dan Dubai tidak seperti kota metropolitan saat ini, penuh dengan gedung pencakar langit.

Namun, setelah upaya pengembangan berkecepatan tinggi, UEA mengirim astronot pertamanya ke luar angkasa pada 2019 dan 2020 meluncurkan misi Hope untuk mengorbit ke Mars bertujuan mengungkap rahasia cuaca di Planet Merah.

Melansir AFP pada Minggu (7/2/2021), misi antarplanet pertama untuk dunia Arab, dirancang untuk menginspirasi kaum muda di kawasan ini dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.

Amiri sekarang menjadi ketua Badan Antariksa UEA setelah menjabat sebagai wakil manajer proyek inisiatif Mars, sebuah peran yang tidak pernah dia bayangkan, meski hal itu telah menjadi passion masa kecilnya.

Roket yang membawa pesawat ulang alik UEA lepas landas dari sebuah pulau di Jepang.REUTERS via BBC INDONESIA Roket yang membawa pesawat ulang alik UEA lepas landas dari sebuah pulau di Jepang.

Baca juga: Terobosan Besar, AS Berencana Bangun PLTN di Mars dan Bulan

Wanita paling inspiratif

Amiri setelah lulus sekolah menengah pada 2004, ia melanjutkan kuliah di American University of Sharjah, mendapatkan gelar sarjana dan master di bidang teknik komputer, yang menjadi minatnya yang lain.

"Itu merupakan ketertarikan yang mendalam tentang cara kerja benda-benda dan komputer ini. Bagaimana mereka dibuat. Bagaimana mereka dirancang. Bagaimana perangkat keras beroperasi dengan perangkat lunak," ungkapnya.

Setelah dia mengikuti wawancara di Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid di Dubai pada 2009, dia menyadari bahwa ruang angkasa menjadi takdirnya.

Pekerjaan pertama Amiri adalah bekerja di Dubai Sat-1, satelit observasi Bumi Emirat pertama. Amiri dengan cepat naik.

Kemudian pada 2017, ia diangkat sebagai menteri negara untuk teknologi maju dan ketua Badan Antariksa pada Agustus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com