Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Kreatif Demonstran Menentang Kudeta Militer Myanmar: Mantan Saya Buruk, tapi Militer Lebih Buruk

Kompas.com - 10/02/2021, 14:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Ketika banyak warga memenuhi jalan-jalan untuk mengikuti demonstrasi hari ketiga di Myanmar yang menolak kudeta militer, beberapa demonstran muda membawa karton-karton bertuliskan pesan-pesan yang jauh berbeda dengan pesan tradisional saat protes.

Berbeda dengan gerakan oposisi sebelumnya, generasi ini tumbuh di negara yang lebih bebas, dengan akses yang lebih baik ke internet dan pengetahuan tentang budaya Barat serta meme.

Kami telah mengumpulkan foto-foto beberapa pesan jenaka, yang mencela diri sendiri dan memuat humor nakal ala Gen Z (biasanya berusia di bawah 24 tahun) yang ditambahkan ke desakan pro-demokrasi mereka.

Baca juga: Militer Myanmar Gerebek dan Hancurkan Markas Besar Partai Aung San Suu Kyi di Yangon

Militer mengklaim, tanpa bukti, bahwa pemilihan November yang mengembalikan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi ke tampuk kekuasaan dipenuhi kecurangan.

Tentu saja, sebagai BBC, kami harus mengaburkan lebih banyak, katakanlah, pesan yang penuh warna, tetapi ide dari pesan itu masih dapat terlihat.

Inilah pesan-pesan unik dan lucu yang ditemukan dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.Getty Images via BBC Indonesia Inilah pesan-pesan unik dan lucu yang ditemukan dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.

"Mantan saya buruk, tetapi militer Myanmar lebih buruk"

Pesan-pesan bertema peruntungan asmara ala generasi Z dan milenial terlihat dalam unjuk rasa.

Satu demonstran membawa pesan bertuliskan, "Mantan saya buruk tetapi militer Myanmar lebih buruk", sementara yang lain menunjukkan pesan, "Saya tidak ingin diktator, saya hanya ingin pacar".

Pesan populer lainnya adalah "Ah [kata sumpah serapah] kita ada di sini lagi", meme yang populer secara global, yang berasal dari adegan video game Grand Theft Auto pada 2004.

Baca juga: Militer Myanmar Lebih Jahat dari Mantanku, Lebih Menyebalkan dari Haid

Aksi protes tersebut adalah yang terbesar sejak gerakan yang disebut Revolusi Saffron pada tahun 2007.

Puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di kota-kota di seluruh negeri.

Pada hari Senin polisi memperingatkan pengunjuk rasa untuk meninggalkan jalan-jalan atau mereka akan menghadapi perlawanan.

Inilah pesan-pesan unik dan lucu yang ditemukan dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.Getty Images via BBC Indonesia Inilah pesan-pesan unik dan lucu yang ditemukan dalam demonstrasi menentang kudeta militer Myanmar.

"Anda membuat masalah dengan generasi yang salah"

Pengunjuk rasa lain lebih eksplisit dalam penolakan mereka terhadap kudeta.

Mereka melambaikan pesan-pesan yang menunjukkan bahwa militer telah membuat masalah dengan orang yang salah.

"Anda [kata sumpah serapah] dengan generasi yang salah," bunyi salah satu pesan, yang dapat dengan sopan ditulis ulang menjadi "Anda membuat masalah dengan generasi yang salah".

Baca juga: Demonstrasi Myanmar, Demonstran Wanita Kritis Setelah Ditembak di Kepala

Dan pesan lain, yang dibagikan di media sosial, menggambarkan stereotip yang meluas tentang milenial sebagai generasi yang tidak bisa memperoleh hidup yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Global
Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Global
Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Global
Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Global
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Global
Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Global
Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Global
Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Global
Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Global
Hindari 'Government Shutdown', Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Hindari "Government Shutdown", Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Global
Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Global
Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Global
AS Hindari 'Government Shutdown', Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

AS Hindari "Government Shutdown", Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

Global
Mengenal Apa Itu 'Government Shutdown' dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Mengenal Apa Itu "Government Shutdown" dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Global
Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com