Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Masih Terperangkap dalam Terowongan Setelah Gletser Himalaya Runtuh

Kompas.com - 10/02/2021, 16:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

LUCKNOW, KOMPAS.com - Tim penyelamat masih berjuang membebaskan sekitar 35 pekerja konstruksi India yang terperangkap di dalam terowongan.

Mereka sudah terjebak selama dua hari, setelah bendungan pembangkit listrik tenaga air yang mereka kerjakan tersapu oleh dinding air dari gletser yang runtuh dan meluncur ke sungai Himalaya.

Melansir Reuters pada Selasa (9/2/2021) para pekerja itu termasuk di antara 197 orang yang menurut pejabat masih belum ditemukan. Bencana itu menghancurkan jembatan, memotong desa, dan jalur bekas pegunungan.

Total korban meninggal terkonfirmasi sampai saat ini meningkat menjadi 28 orang.

Batuan, lumpur dan puing-puing konstruksi mengepung mereka di terowongan, ketika danau gletser yang dialiri oleh puncak tertinggi kedua di India, Nanda Devi, runtuh. Banjir pun menyapu sungai Dhauliganga pada Minggu (7/2/2021).

Para pejabat mengatakan sebagian besar dari mereka yang masih hilang adalah pekerja shift di proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad. Yaitu tepat di mana terowongan tersebut berada, atau di Rishiganga, bendungan kecil yang tersapu banjir.

Baca juga: Destabilisasi Ekosistem Himalaya Ancam Sumber Minum Kawasan Asia

Tentara yang menggunakan buldoser telah membersihkan batu di mulut terowongan sepanjang 2,5 km (1,5 mil) itu.

Video yang diposting oleh layanan polisi perbatasan Indo-Tibet menunjukkan penyelamat memeriksa ketinggian air lebih dalam terowongan.

“Tim penyelamat berharap dapat membuka terowongan pada Selasa sore (9/2/2021),” kata Ashok Kumar, Direktur Jenderal Polisi di negara bagian Uttarakhand, tempat banjir bandang terjadi.

Para pejabat mengatakan alat pencitraan termal juga telah dikerahkan untuk membantu menemukan calon korban selamat.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah saat dengar pendapat di parlemen menyatakan tiga belas desa telah terputus oleh air banjir, dan telah dipasok kembali lewat bantuan udara.

Baca juga: Gletser Longsor di Himalaya Dikhawatirkan 150 Orang Jadi Korban

Seorang pejabat pemerintah mengatakan banyak penduduk setempat tampaknya berhasil melarikan diri dari air bandang. Mereka melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, segera setelah mereka mendengar gemuruh air yang mengalir menuruni lembah.

"Para pekerja di terowongan mungkin tidak mendengar apa-apa dan terjebak," kata pejabat itu.

Proyek 520 Megawatt Tapovan, yang dibangun oleh perusahaan negara NTPC. Pembangkit ini adalah salah satu dari banyak proyek run-of-river yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan jaringan listrik Uttarakhand.

Pejabat belum menentukan penyebab pasti bencana tersebut. Namun para ilmuwan yang menyelidikinya, meyakini hujan salju lebat diikuti sinar matahari yang cerah, dikombinasikan dengan kenaikan suhu, mungkin telah memicu keruntuhan gletser.

Gambaran yang lebih jelas tentang keadaan tersebut diperkirakan akan muncul akhir pekan ini, kata para pejabat.

Baca juga: Tiba-tiba Ada Siulan, Ada Teriakan, Cerita Detik-detik Gletser Himalaya Longsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com